Mahasiswa Kembangkan Teknologi Pencegahan Stunting ‘Stuntech’

FK-KMK UGM. Salah satu tim PKM Universitas Gadjah Mada mengembangkan teknologi bernama Stuntech sebagai pencegahan dan layanan kesehatan anak stunting. Teknologi berbasis aplikasi dan web ini dikembangkan oleh tim PKM yang diketuai oleh Putri Rahmadyani Condroasih dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan.

Menurut Putri, latar pengembangan aplikasi dan website ini adalah masih banyaknya kasus stunting di Indonesia. “Kasus angkanya semakin tinggi, tapi belum ada pencegahan yang dilakukan melalui teknologi,” tambahnya.

Target pengguna aplikasi dan website ini adalah orang tua sebagai pendamping anak, petugas posyandu, dan tenaga kesehatan. Uji coba Stuntech telah dilakukan pada orang tua dan petugas posyandu yang jumlahnya kurang lebih 20 orang.

Kevin, anggota tim yang bertanggungjawab atas web menjelaskan bahwa fitur utama Stuntech adalah stunting trace. Fitur ini digunakan untuk mengukur apakah seorang anak mengalami stunting atau tidak.

“Selain stunting trace, ada beberapa fitur lain seperti stunting info, stunting maps, stunting health, stunting reminder, dan lain sebagainya,” jelas Rozi, anggota tim yang bertanggungjawab atas desain UI/UX .

Tim yang beranggotakan 5 orang dari berbagai bidang ilmu ini mengalami beberapa kesulitan dalam proses menyelesaikan PKM, namun mereka mampu mengatasinya melalui proses diskusi dan memperkuat kerjasama.

“Masalah awal kami adalah kurangnya bonding karena beberapa anggota sedang KKN, tapi setelah KKN selesai kami punya banyak waktu untuk diskusi secara luring,” kenang Icha, anggota tim dari Sekolah Vokasi UGM.

Sebagai mahasiswa yang memiliki banyak kegiatan di luar proyek PKM, masing-masing anggota memiliki cara tersendiri untuk membagi waktu. Ada yang membuat jadwal dari jauh-jauh hari, ada yang membuat skala prioritas, hingga menentukan deadline untuk setiap proyek. (Nirwana/Reporter)

Berita Terbaru