Mahasiswa FK-KMK Kembangkan Inovasi Dimsum Japit

FK-KMK UGM. Tim mahasiswa S1 Gizi Kesehatan menjadi Juara 1 dalam National Food Technology Competition yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya pada 11 Maret 2023. Ketiganya adalah Angeline Laurenita Kurniawati (Gizi Kesehatan 2019), Muhammad Ilham Gibran (Gizi Kesehatan 2019), serta Dinar Annasta Naja Mayra (Gizi Kesehatan 2020).

Angeline sebagai ketua tim mengaku bahwa motivasinya ikut serta dalam lomba ini adalah memanfaatkan waktu luang yang dimiliki mahasiswa akhir. Di samping itu, sebelumnya memang Angeline memiliki ketertarikan terhadap kompetisi dan cukup sering ikut serta dalam lomba.

Produk yang dikembangkan dalam kompetisi ini adalah Dimsum Japit (jantung pisang dan tempe). Pemilihan produk didasarkan pada tema yang diberikan oleh penyelenggara lomba, yaitu inovasi teknologi pangan pasca pandemi yang mendukung ketahanan pangan. Bahan jantung pisang dan tempe dipilih karena kedua bahan ini memenuhi kriteria rendah kalori, rendah lemak, tinggi protein, dan tinggi serat. Keempat kandungan tersebut bisa mendukung ketahanan pangan dan mencegah obesitas pasca pandemi.

Ada 2 bentuk karya yang harus dikumpulkan dalam lomba ini, yaitu karya tulis ilmiah dan poster. Kedua karya dikumpulkan sebagai bahan seleksi tahap selanjutnya. Jika lolos, peserta harus berangkat ke Surabaya untuk mempresentasikan produk yang dikembangkan.

Menurut Gibran, tantangan dalam proses pengerjaan lomba datang dari faktor internal. “Karena saya dan Angeline adalah mahasiswa akhir, sedangkan Dinar angkatan 2020, perbedaan kesibukan membuat kami perlu saling adaptasi. Selain itu, kami bertiga adalah anak rantau yang tidak memiliki peralatan lengkap untuk trial-error sehingga kami hanya memanfaatkan alat yang terbatas,” ungkapnya.

Dinar mengatakan bahwa dirinya harus pandai membagi waktu di sela-sela kesibukan perkuliahan. Karena sudah berkomitmen untuk ikut dalam kompetisi, maka setiap anggota harus bertanggung jawab atas pilihannya.

Menurut Angeline, melalui lomba ini dirinya ingin menyampaikan bahwa kita harus memanfaatkan waktu sebagai mahasiswa meskipun sudah semester akhir. “Harapannya kami selalu punya semangat untuk ikut lomba meskipun sudah berada di semester akhir,” tambahnya. Gibran mengatakan bahwa kewajiban mengerjakan skripsi tidak boleh ditinggalkan dengan alasan lomba, keduanya merupakan tanggungjawab yang harus dipenuhi. Sedangkan Dinar menjadikan kolaborasi lintas angkatan sebagai highlight yang ingin ia sampaikan kepada para adik tingkatnya. “Saya memiliki harapan untuk bisa mengajak teman-teman lintas angkatan supaya bisa berkembang bersama dan berbagi ilmu,” tambahnya. (Nirwana/Reporter)

Berita Terbaru