Inovator di Bidang Fotodermatologi

FK-KMK UGM. Menjadi dokter, pendidik dan peneliti, dr. Arief Budiyanto, Ph.D., Sp.D.V.E, Subsp.O.B.K dikenal sebagai dokter spesialis dermatologi konsultan onkologi dan bedah kulit. Keahlian ini tidak hanya mencakup aspek medis, tetapi juga mencakup inovasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan dengan fokus di bidang fotodermatologi, karsinogenesis dan biologi molekuler kulit.

Sebagai seorang ahli dermatologi vereologi dan estetika yang mendalami penelitian terkait efek sinar terutama sinar ultraviolet (UV) dan sinar tampak pada kulit, Dr. Arief Budiyanto yang merupakan dosen dan staf medis di Departemen dan SMF Dermatologi Venereologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM/RSUP Dr. Sardjito telah mengembangkan beberapa inovasi penting dalam penanganan kanker kulit yang disebabkan oleh paparan UV. Topik disertasinya yang berfokus pada efek UV, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menjadi dasar dari riset-riset inovatif yang kemudian ia lakukan, termasuk penggunaan sinar untuk terapi berbagai kondisi kulit serta inovasi pembuatan bahan untuk proteksi efek membahayakan dari sinar UV dan sinar tampak.

Beliau mengembangkan terapi fotodinamik (photodynamic therapy/ PDT) menggunakan blue light (sinar biru) dengan bahan alam kurkumin sebagai fotosensitizer untuk penyakit kulit seperti vitiligo, psoriasis, keloid, kutil dan lain-lain. Blue light, yang mendekati sinar UVA dalam spektrumnya, dikaji mendalam oleh Dr. Arief untuk mengeksplorasi manfaat terapinya sekaligus risiko yang terkait dengan penuaan dan pigmentasi kulit akibat paparan berlebihan. Saat ini, ia juga sedang mengembangkan formulasi tabir surya untuk melindungi kulit dari efek buruk blue light, serta metode untuk menilai faktor proteksi tabir surya terhadap blue light (blue light protecting factor). Selain itu beliau juga menjadi narasumber di berbagai kegiatan pelatihan dan seminar dengan topik-topik yang menyangkut pengaruh sinar terhadap kulit.

Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut, Dr. Arief dikenal sebagai salah satu ahli terdepan di bidang fotodermatologi di Indonesia. Kontribusinya tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional, dengan berbagai publikasi dan penelitian yang berfokus pada dampak sinar UV dan sinar tampak pada kesehatan kulit. Ia aktif dalam komunitas ilmiah internasional dan turut serta dalam pengembangan terapi-terapi baru yang berbasis sinar untuk kondisi-kondisi dermatologi tertentu. Dr. Arief memiliki visi untuk membawa bidang fotodermatologi Indonesia semakin kompetitif di tingkat internasional.

Dr. Arief tidak hanya berfokus pada penelitian lokal, tetapi juga berhasil mengkoordinasikan penelitian multisenter yang melibatkan kolaborasi nasional maupun internasional. Salah satu inisiasinya adalah pengajuan pendanaan riset melalui British Council, yang akan mendukung pengembangan berbagai studi mutakhir di bidang dermatologi. Di tingkat Nasional beliau juga mempunyai pengalaman mengkoordinasikan penelitian multisenter di 13 Rumah Sakit Pendidikan Utama Institusi Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) Indonesia. Ambisi besar Dr. Arief bukan hanya dalam bidang penelitian tetapi juga dalam bidang Pendidikan yang tercermin dalam upayanya mendorong pengakuan international untuk Pendidikan Dokter Spesialis. Salah satu program yang mendukung dan sudah berjalan secara rutin di Departemen Dermatologi dan Venereologi adalah visiting lecture, pakar dermatologi diundang untuk berbagi ilmu melalui jejaring internasional.

Selain itu, Dr. Arief dan tim juga menjalin kolaborasi dengan mitra terutama industri kosmetik untuk mengembangkan produk perawatan kulit berbasis penelitian ilmiah. Melalui peran aktifnya di Perdoski (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) dan Kolegium Dermatologi, Venereologi dan Estetika, Dr. Arief berkontribusi secara signifikan dalam memajukan riset dermatologi di Indonesia. Ia memastikan bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan tidak hanya berdaya saing lokal, tetapi juga diakui di tingkat nasional, regional dan internasional. (Penulis: Dian/Humas)

Berita Terbaru