AHS UGM Gelar Workshop untuk Tingkatkan Keterampilan Manajerial dan Logistik EMT

FK-KMK UGM. Academic Health System Universitas Gadjah Mada (AHS UGM) berkomitmen dalam memperkuat kapasitas Emergency Medical Team (EMT) dengan menyelenggarakan workshop terkait strategis mengenai pembentukan dan penguatan EMT, dengan fokus pada pengembangan keterampilan manajerial dan logistik yang esensial dalam mendukung misi kemanusiaan. Workshop ini dilaksanakan pada 30-31 Oktober 2024 di RSPAU Dr. S Hardjolukito.

Sejak 2018, AHS UGM secara aktif mengirimkan tim medis ke lokasi-lokasi bencana, seperti gempa bumi di Lombok dan Cianjur. Komitmen ini tidak hanya menunjukkan dedikasi institusi, tetapi juga pentingnya kolaborasi antara sektor kesehatan dengan institusi pendidikan. Peran EMT tidak hanya berfungsi dalam merespons situasi darurat, tetapi juga dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam hal memastikan kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

EMT terdiri dari tenaga kesehatan dengan berbagai keahlian yang siap siaga dalam menghadapi bencana. Selain memberikan perawatan medis langsung kepada korban, tim ini juga berkontribusi dalam manajemen klaster kesehatan untuk meningkatkan koordinasi dan efisiensi dalam penanganan bencana. Diharapkan kehadiran EMT dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta meminimalkan risiko kecacatan. Upaya ini sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera maupun SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim.

Menyadari peran penting EMT, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus berupaya memperkuat ketahanan kesehatan melalui program Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK). Program ini bertujuan untuk mendaftarkan dan mempersiapkan tenaga kesehatan dari sektor publik dan swasta agar siap dikerahkan saat dibutuhkan. Dengan adanya dashboard TCK, proses pemanggilan dan pengiriman EMT menjadi lebih cepat dan efisien.

Adanya kolaborasi yang kuat dan sistematis, EMT diharapkan dapat berfungsi secara efektif dalam situasi darurat, sekaligus berkontribusi pada pembangunan sistem kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan inisiatif ini bukan hanya tentang meningkatkan respons terhadap bencana, tetapi juga memperkuat fondasi sistem kesehatan nasional. Kolaborasi antar institusi ini sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor:Alif Indiralarasati/Editor:Sitam).