FK-KMK UGM. Menghadapi tantangan iklim yang semakin meningkat, pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan ketahanan kesehatan terhadap iklim menjadi prioritas global. Pendekatan ini berfokus pada penguatan kapasitas lokal untuk beradaptasi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) berinisiatif mengambil langkah untuk menghadapi dampak perubahan iklim melalui kegiatan Summer Course 2024 on Interprofessional Healthcare yang mengangkat tema “Empowering Communities for Climate Health Resilience”. Kegiatan ini bertujuan memberdayakan komunitas dalam menjaga ketahanan kesehatan di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata.
Peran komunitas menjadi kunci ketahanan kesehatan iklim. Fokus dalam kegiatan ini pada tiga pendekatan, pertama peningkatan kesadaran dan edukasi sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim, dampaknya, dan praktik berkelanjutan. Kedua, strategi adaptasi berbasis komunitas dapat dilakukan melalui keterlibatan aktif masyarakat dalam merancang dan menerapkan langkah-langkah adaptasi, diharapkan akan tercipta rasa kepemilikan dan pemberdayaan. Ketiga, teknologi dan inovasi sebagai solusi inovatif dalam praktik infrastruktur tangguh iklim dan praktik energi.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua pekan, 28 Oktober hingga 8 November 2024, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Geografi melibatkan mahasiswa dari berbagai negara untuk bersama-sama memberikan advokasi dan layanan kesehatan terpadu di komunitas.
Keterlibatan mahasiswa memahami dan mengenali masalah kesehatan secara global di masyarakat secara langsung menjadi proses pembelajaran yang holistik. Solusi atas masalah kesehatan komunitas menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk belajar merancang program kesehatan masyarakat dalam suasana kolaborasi dan multikultural.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 mahasiswa yang berasal dari universitas di Indonesia, Belanda, Italia, dan Malaysia. Peserta terdiri dari 28 mahasiswa berasal dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia, 24 mahasiswa dari Vrije Universiteit Amsterdam, Netherlands, lima mahasiswa dari Universitas Pattimura, Indonesia, satu mahasiswa dari University Putra Malaysia, Malaysia, satu mahasiswa dari University of Malta, Italy, dan satu mahasiswa dari Universitas Indonesia, Indonesia. Mereka berkesempatan memahami secara langsung masalah kesehatan masyarakat di wilayah Kulon Progo, Yogyakarta.
Mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat dan bekerjasama dengan 10 puskesmas setempat, termasuk Puskesmas Wates, Puskesmas Sentolo 1, Puskesmas Sentolo 2, Puskesmas Pengasih 1, Puskesmas Pengasih 2, Puskesmas Nanggulan, Puskesmas Kalibawang, Puskesmas Lendah 1, Puskesmas Panjatan 2, dan Puskesmas Temon.
Dukungan 28 narasumber ahli dari dalam dan luar negeri yang terdiri dari 10 narasumber asing, 16 narasumber dari UGM dan RSA UGM, satu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta satu dari Kementerian Kesehatan. Narasumber berbagi wawasan tentang solusi ketahanan kesehatan iklim dan pendekatan interprofesional yang diperlukan.
Melalui program Summer Course 2024, FK-KMK UGM berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi global dalam menciptakan masyarakat yang tangguh menghadapi perubahan iklim. Dengan mempersiapkan komunitas dan mahasiswa sebagai agen perubahan, UGM berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG’s demi masa depan yang lebih sehat, terutama SDG’s tujuan 2 Tanpa Kelaparan, tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, tujuan 4 Pendidikan Berkualitas, tujuan 7 Energi Bersih dan Terjangkau, tujuan 9 Industri Inovasi dan Infrastruktur, tujuan 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan tujuan 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Dian/Humas)