Sinergi Pentahelix untuk Yogyakarta Bebas Stunting

FK-KMK UGM. Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada bersama dengan lima perguruan tinggi (Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Universitas Gunung Kidul, dan Universitas Respati Yogyakarta) di DI Yogyakarta menyelenggarakan acara “Urun Rembug #2 Sinergi Pentahelix untuk Yogyakarta Bebas Stuntingpada Sabtu, 3 Desember 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh 106 orang perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah, kelompok komunitas, dunia usaha, media massa, akademisi, dan mahasiswa secara luring dan 77 peserta daring.

Urun Rembug merupakan forum berbagi informasi dan praktik baik antar unsur pentahelix yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Matching Fund Kedaireka Jogja ISTIMEWA: Inisiasi Sinergi oleh Perguruan Tinggi Menuju Kawasan Bebas Stunting. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek – dikti RI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid yaitu luring di Garden Meeting Room Lt. 1 Hotel Eastparc Yogyakarta dan secara daring (Zoom Meeting melalui pranala https://bit.ly/ZoomUrunRembug2 dan Youtube Mari Beranting) pada 08.00-16.00 WIB.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH selaku Dekan FK-KMK UGM. Dalam sambutannya menekankan komitmen FK-KMK untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah kesehatan masyarakat termasuk stunting melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

Terdapat dua jenis kegiatan yang dilaksanakan. Pertama, penyampaian materi dan sosialisasi dari unsur akademisi, pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan media mengenai pentingnya pengarusutamaan isu stunting pada berbagai pihak. Kedua, publikasi poster kegiatan dan riset upaya upaya penurunan stunting serta pameran produk dan karya oleh PKGM FK-KMK UGM dan tim riset Previmin, permen jelly yang difortifikasi prebiotik, multivitamin, dan mineral untuk membantu pemenuhan gizi balita.

Kegiatan ini terdiri dari empat sesi yaitu satu sesi keynote speech, dan tiga sesi berupa penyampaian materi. Sesi keynote speech disampaikan oleh Ketua Pelaksana Program Jogja ISTIMEWA yaitu Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP menyampaikan laporan kegiatan program Jogja ISTIMEWA.  Sambutan Rektor UGM diwakilkan oleh Dr. Siti Helmyati, M.Kes. selaku Ketua Pokja Stunting FK-KMK UGM dalam sambutannya menekankan bahwa perlunya kerjasama dan saling bersinergi baik tingkat fakultas maupun universitas dalam penanganan program pemerintah yaitu stunting.

Sesi selanjutnya mengulas tentang Multiple helix dalam Upaya Penurunan Stunting. Sesi ini mengundang 2 narasumber yaitu Kepala BKKBN yang diwakilkan oleh I Made Yudhistira Dwipayama, S.Psi, M.Psi. selaku Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan memaparkan tentang “Kaleidoskop Satu Tahun Pendampingan Keluarga untuk Penurunan Angka Stunting dan Ir. Asyantini, MM sebagai Wakil Ketua III TP-PKK DIY menyampaikan tentang “Keterlibatan Masyarakat dalam Mendorong Implementasi Program Gizi Masyarakat”.

Sesi selanjutnya mengangkat tema keterlibatan dunia usaha dan media. Abdul Hakim selaku Project Manager International Labor Organization (ILO) hadir secara daring dan memaparkan materi tentang “Health Promoting Workplace, sebagai Penjaminan Hak Gizi dan Kesehatan Karyawan”. Abdul menekankan adanya jaminan dalam keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja wanita dan kerjasama antara pekerja, pengusaha, pemerintah, kaum muda termasuk universitas seperti yang sekarang sedang dilaksanakan di Yogyakarta dapat menjadi standar bagi daerah lain di Indonesia dalam membantu mengatasi stunting. Peran media dalam membangun komunikasi publik untuk mendorong upaya penurunan stunting juga disampaikan oleh Wisnu Martha Adiputra, SIP, M.Si. Wisnu menekankan bahwa terdapat dua dasar yang harus dipenuhi dalam menangani stunting yaitu hak anak dalam memperoleh asupan gizi yang baik dan hak orang tua memperoleh informasi yang bagus.

Sesi tersebut diakhiri dengan Launching Kanal Ilmu Pengetahuan Bersatu Atasi Stunting (BERANTING) yang disampaikan oleh Mutiara Kusuma, PhD dan Maria Wigati, MPH mewakili tim pelaksana Jogja ISTIMEWA.

Melalui kegiatan ini, sinergi pentahelix yang sudah diinisiasi oleh program Jogja ISTIMEWA dapat dimanfaatkan oleh masing-masing unsur pentahelix demi mewujudkan Provinsi DI Yogyakarta yang bebas stunting. (Reporter: Fani Cahya Wahyuni/PKGM)

 

Berita Terbaru