Memilih Jenis dan Pengolahan Makanan yang Tepat Bagi Penderita Diabetes

FK-KMK UGM. Beberapa data menyebutkan bahwa Indonesia saat ini berstatus waspada diabetes karena menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Sejak pandemi covid-19 ini prevalensi pasien penderita diabetes di Indonesia mengalami peningkatan.

Menanggapi hal tersebut RAISA melakukan bincang-bincang santai yang dilakukan secara rutin dengan tema khusus kali ini “Tips Memasak Makanan untuk Penyandang Diabetes: Sehat dan Enak”, Kamis (2/9) bersama Lastdes Cristiany Friday, S.Gz, MPH dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi  FK-KMK UGM yang dimoderatori oleh dr. Nenes Prastiwi dari Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM.

“Kasus diabetes terbanyak di Indonesia adalah diabetes tipe 2 yang penyebabnya kebanyakan karena gaya hidup yang tidak benar. Pemilihan jenis makanan dan pengolahannya menjadi salah satunya.”, ungkap Lastdes pada kesempatan bincang bincang pagi bersama RAISA radio.

Beliau juga mengatakan bahwa tujuan diet pada pasien diabetes adalah menjaga gula darah tetap stabil agar dapat mendukung aktivitas sehari2 kemudian prinsip diet pada penderita diabetes sebetulnya adalah diet sehat yang memperbolehkan makanan apapun namun harus memperhatikan jenisnya, jumlahnya dan jadwalnya atau biasa dikenal dengan prinsip 3J pada pasien diabetes.

“Disarankan pasien diabetes tidak mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti nasi putih, cornflakes, dan jenis kue-kue manis karena akan mudah meningkatkan gula darah. Selain itu juga tidak memberikan gula tambahan pada makanan, cukup 4 sendok/hari saja.”, jelas Lastdes

Mengkonsumsi buah dan sayuran sangat dianjurkan pada pasien diabetes. Namun harus memperhatikanjenis sayuran apa saja yang diperbolehkan. Sayuran tipe A seperti sawi putih, sawi hijau, timun, dan wortel adalah jenis sayuran yang tidak ada kalori sehingga aman digunakan. Sedangkan sayuran tipe B seperti daun pepaya, daun singkong, dan mlinjo harus dibatasi karena mengandung kalori.

Cara mengolah makanan juga menjadi penting, karena apabila mengolah makanan secara tidak tepat akan memberikan tamabahan kalori pada makanan tersebut.

“Cara memasak supaya bisa dimakan dan bisa merasakan enak misalnya dengan cara merebus dan ditambahkan bumbu-bumbu rempah khas Indonesia, memasak dengan dipepes juga bisa menjadi alternatif pasien diabetes. Disarankan untuk pasien diabetes menghindari masakan indonesia yang ada penambahan kalori berlebihan seperti penambahan santan pada rendang dan gulai”, ungkap Lastdes.

Diakhir sesi, Lastdes juga mengungkapkan bahwa selain mengatur pola makanan aktivitas fisik jenis aerobik seperti jalan pagi dan sepeda statis dapat membantu menstabilkan gula darah. (Yuga/Reporter)

Berita Terbaru