Interprofessional Education Pendidikan Dokter Spesialis

FK-UGM. Sebanyak 126 mahasiswa lulusan Fakultas Kedokteran dari berbagai Universitas di Indonesia dinyatakan resmi diterima di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk periode Juli 2017. Fakultas Kedokteran UGM memiliki 20 program spesialis dengan 32 Departemen yang bermitra dengan banyak rumah sakit pendidikan di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti RSUP Dr. Sardjito, RS UGM, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, RS TNI AU Hardjolukito, RSUD Banyumas, serta masih ada 18 rumah sakit lain yang mewadahi kompetensi profesi para calon dokter spesialis nantinya.

Adapun jika menilik lebih jauh struktur Fakultas, FK UGM memiliki 3 tiga program studi Strata 1 (S1) yakni Pendidikan Dokter, Gizi Kesehatan dan Ilmu Keperawatan. Sementara untuk program Pascasarjana, FK UGM memiliki 6 program studi Magister dan 1 program studi Doktoral. Ketua PPDS FK UGM, Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K)., MM dalam sambutannya, Senin (3/6) di gedung KPTU FK UGM lantai 2 mengungkapkan pentingnya menerapkan interprofessional education bagi para mahasiswa PPDS yang telah dinyatakan lolos dari 358 pendaftar sehingga implementasi lintas disiplin dalam bidang profesi klinik spesialis dapat tercapai. Ditekankan pula oleh Prof. Budi agar para calon dokter spesialis ini ke depannya bisa memperhatikan masa tempuh pendidikan. “Ketepatan waktu studi sangat mempengaruhi keberlanjutan alumni untuk masuk di program studi spesialis, khususnya di FK UGM”, tegasnya.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa animo pendaftar di FK UGM untuk jenjang apapun selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Meskipun FK UGM telah mensiasati dengan menambah kuota daya tampung di setiap tahun penerimaan mahasiswa baru, seleksi masuk FK UGM tetap saja mampu menyisihkan hampir 2/3 dari jumlah pendaftar yang ada.

Diharapkan pula kepada para calon dokter spesialis mampu mewujudkan kekeluargaan dalam ruang kampus biru Gadjah Mada dengan melepaskan baju alumni sebelumnya dan tetap menjunjung tinggi etika serta kode etik profesi dokter agar Interprofessional  Education  maupun Interprofessional Collaboration bukan lagi menjadi konsep yang sebatas menjadi cerita dan angan-angan. Dekan FK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M. Med. Ed., Sp.OG(K) mengungkapkan bahwa Fakultas akan senantiasa menggiring perbaikan input, proses, dan output PPDS di bawah koordinasi Ketua Prodi agar ke depannya semakin baik, transparan, dan akuntabel. (Fitria/Reporter)

Berita Terbaru