FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM melalui dukungan Hibah Terintegrasi Academic Health System (AHS) menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Optimalisasi Peran Tenaga Kesehatan, Kader, dan Suami secara Hamemayu dalam Meningkatkan Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan serta Tumbuh Kembang Bayi di Kabupaten Sleman”. Kegiatan berlangsung pada 25–26 Juli 2025 di Gedung Pascasarjana Tahir FK-KMK UGM dan diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader, serta pasangan ibu hamil dari tiga puskesmas, yaitu Cangkringan, Pakem, dan Turi.
Pada hari pertama pelatihan, salah satu sesi yang mendapat perhatian besar adalah “Good Food, Good Mood” yang dipaparkan oleh Nurina Umy Habibah, S.Gz., MS., dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, pada 26 Juli 2025. Dalam materi ini dijelaskan bahwa asupan gizi seimbang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik ibu hamil, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kondisi psikologis. “Apa yang dimakan ibu tidak hanya membentuk tubuh janin, tetapi juga suasana hati dan ketahanan emosional ibu,” terangnya.
Konsep “Good Food, Good Mood” menekankan peran zat gizi seperti omega-3, vitamin B kompleks, zat besi, dan magnesium yang berkontribusi pada regulasi neurotransmitter serotonin dan dopamin, sehingga berdampak pada mood dan kesehatan mental. Mekanisme ini juga terkait dengan gut-brain axis, jalur komunikasi dua arah antara pencernaan dan otak, di mana mikrobiota usus memproduksi senyawa neuroaktif penting. Ketidakseimbangan pola makan dapat memicu peradangan dan stres oksidatif, yang meningkatkan risiko depresi, termasuk depresi pasca melahirkan.
Dalam sesi interaktif, peserta juga mendapatkan panduan praktis memilih bahan makanan lokal bergizi, contoh menu harian pendukung suasana hati, hingga tips sederhana seperti makan teratur, cukup minum, dan menghindari makanan yang memicu stres. Tidak kalah penting, pelatihan ini menekankan peran dukungan keluarga, terutama suami, dalam menciptakan lingkungan yang sehat secara fisik dan emosional. Rangkaian ini sekaligus menjadi bagian dari pilot project pembentukan Kelas Ayah Sayang Ibu Hamil (KASIH) di tingkat padukuhan.
Dengan pendekatan berbasis gizi dan komunitas, pelatihan ini memperkuat pemahaman bahwa pemenuhan kebutuhan emosional ibu hamil dan nifas dapat dimulai dari pola makan sehat dan dukungan sosial. Program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui edukasi kesehatan, SDG 5: Kesetaraan Gender dengan melibatkan peran aktif suami, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan layanan kesehatan di tingkat komunitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dalam mengembangkan model intervensi berbasis bukti untuk kesehatan masyarakat.
Pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa kesehatan mental ibu hamil dan tumbuh kembang bayi membutuhkan sinergi multidisiplin, mulai dari tenaga kesehatan, kader, hingga keluarga. Melalui edukasi gizi, dukungan emosional, dan pembentukan KASIH, FK-KMK UGM berkomitmen menghadirkan inovasi pengabdian masyarakat yang berdampak langsung pada kualitas hidup ibu dan anak di Kabupaten Sleman. (Kontributor: Yurisadensi).




