FK-KMK UGM. Policy Dialog bersama Menteri Kesehatan RI, Ir. Budi Gunadi Sadikin, mengawali Forum Nasional ke-11 Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI). “Adanya pandemi saat ini memberikan gambaran bahwa resiliensi sistem kesehatan bangsa ini masih rendah, khususnya dalam sistem ketahanan dan kemandirian obat. Hal ini terlihat dari semua obat antivirus dan vaksin kita dapatkan impor dari luar”, ungkapnya, Senin (11/10).
Melalui forum diskusi yang dipandu oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM, dr. Yodi Mahendradata, PhD., FRSPH., Menteri Kesehatan mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian fokus pada tiga hal utama, yakni: percepatan vaksinasi, transformasi kesehatan dengan membentuk Badan Kebijakan Kesehatan, dan yang terakhir adalah ketahanan obat dan farmasi.
“Setiap ada krisis seperti saat ini, bisa kita jadikan momentum untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya pasca mencermati beragam masalah yang terjadi di tengah pandemi.
Salah satu transformasi yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI saat ini adalah membentuk badan kebijakan kesehatan yang bertujuan agar kebijakan dibuat berdasarkan kajian empiris atau berdasarkan Evidence Based yang kuat. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi banyaknya hasil riset yang bagus tetapi tidak digunakan sebagai arah pembuat kebijakan, ataupun melakukan riset namun tidak sesuai dengan kebijakan yang ada.
Bebeberapa kebijakan seperti Kebijakan Jaminan Kebijakan Kesehatan (JKN), kebijakan penurunan stunting, dan kebijakan penurunan kematian ibu merupakan contoh dari produk siklus kebijakan. Kebijakan ini dipertimbangkan dari banyaknya data yang telah dikumpulkan melalui penelitian maupun metode metode lain, termasuk data yang diambil secara rutin. Data yang sudah dikumpulkan tersebut akan lebih baik apabila digunakan untuk penyusunan analisis kebijakan dan menjadi tools (alat) proses advokasi kebijakan
Berdasarkan hal tersebut, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK UGM bersama dengan Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) menyelenggarakan Forum Nasional ke-11 dengan topik “Resilience Kesehatan pada Era Pandemi Melalui Pemanfaatan DaSK, Data Rutin Kesehatan, dan Reformasi Sistem Kesehatan”, yang dilaksanakan secara daring melalui kanal Zoom dan YouTube selama 2 minggu dimulai dari tanggal 11 hingga 26 Oktober 2021.
Topik kegiatan forum nasional ini akan membahas mengenai Transformasi Sistem Kesehatan Kebijakan KIA, Kebijakan Gizi dan Stunting, Kebijakan Kanker, Kebijakan Jantung, Kebijakan JKN, Kebijakan Obat, Kebijakan Health Security, dan Kebijakan Health System Resilience yang akan disampaikan oleh beberapa ahli dibidangnya seperti Jana Hertz selaku Team Leader Knowledge Sector Initiative, Dr. Mego Pinandito, M.Eng selaku Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi, BRIN, Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, Ph.D selaku Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas, dr. Lutfan Lazuardi, PhD selaku Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Karen Grepin selaku Associate Professor at the School of Public Health at the University of Hong Kong dan Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia
Di akhir acara pembukaan forum pagi ini, Bapak Menteri Kesehatan RI berharap agar Badan Kebijakan Kesehatan yang sudah dibentuk akan bersinergi dengan peneliti dan pembuat kebijakan. Selain itu penting untuk membangun mental bangsa ini dalam menciptakan ekosistem kebijakan kesehatan di Indonesia. (Yuga/Reporter)
