Strengthening JKN through Countries Learning and Experience

J

Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Managemen Asuransi Kesehatan (Pusat KPMAK) FK UGM bekerjasama dengan Joint Learning Network (JLN) for Universal Health Coverage (UHC) menyelenggarakan Workshop Strengthening JKN through Countries Learning and Experience yang bertempat di Hotel Aston Kuningan, Jakarta Selatan. Acara ini berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 28 – 29 Mei 2015.

JLN merupakan platform pembelajaran global dan inovatif dalam bidang UHC. JLN terdiri dari 9 negara inti dan saat ini telah memperluas jaringan ke 13 negara asosiasi yang tersebar di kawasan Amerika Latin, Eropa, Asia, dan Afrika. Indonesia sebagai salah satu negara pendiri JLN memiliki JLNIndonesia – Country Core Group yang terdiri dari para pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan UHC di Indonesia dengan tujuan berbagi pengalaman dalam JLN demi tercapainya jaminan kesehatan semesta. JLN-CCG Indonesia mengadakan pertemuan berkala untuk membahas kegiatan yang berkaitan dengan cakupan kesehatan universal baik di dalam negeri dan untuk belajar dan berkontribusi dalam jaringan JLN Internasional yang lebih besar.

Turut hadir dalam workshop tersebut, antara lain dr. Ali Ghufron, M.Sc, PhD selaku Steering/Chairman JLN-Indonesia CCG, Vera Siesjo dari Filipina selaku perwakilan dari JLN Network Coordinator/JLN Fund Representative, Bambang Sardjono MPH selaku Staf Ahli Menteri Kesehatan RI, M Ali Thaher (anggota DPR Komis IX), Ahmad Ansyori SH MHum CLA (Angggota DJSN), drg. Theresia Ronny Andayani, MPH, (Direktur Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Bappenas), Donald Pardede MPPM (Kapus PPJK Kemenkes RI), serta dr Kalsum Komaryani MPPM (PPJK Kemenkes RI). Selain itu ikut berpartisipasi perwakilan dari PKLN Kemenkes RI, BPJS Kesehatan, WHO, AIPHSS, World Bank, PAMJAKI, PUSAT KPMAK FK UGM, Dinas kesehatan dan berbagai rumah sakit serta pusat studi terkait di Indonesia.

Berdasarkan informasi dari narasumber, workshop ini terselenggara dengan tujuan menyusun daftar tantangan teknis yang menjadi prioritas dalam UHC terutama JKN, mengembangkan pilihan strategis dan solusi untuk mengatasi tantangan teknis yang ada, serta membahas strategi pendanaan untuk keberlangsungan UHC. Workshop ini terbagi dalam tiga diskusi dengan tema yang berbeda-beda. Ketika tema yang menjadi bahasan dalam workshop adalah pengembangan teknologi informasi dalam JKN, memperluas cakupan JKN, dan penguatan layanan kesehatan primer sebagai garda depan UHC. Selain diskusi diadakan pula ulasan mengenai implementasi provider payment mechanism dan costing capacity building di Indonesia oleh dr. Stephanus Indrajaya dan dr. Kalsum Komaryani MPPM dari Tim PPM-Costing JLN Track.

Presentasi dan diskusi mengenai kemajuan JKN dari awal mula munculnya regulasi UU sebagai mandat, serta tantangan dalam implementasi JKN oleh Kementerian Kesehatan RI dan BPJS Kesehatan. Adapun pembahasan mengenai kebijakan yang mendukung JKN dari sudut pandang parlemen dan sumber daya manusia dalam JKN berdasarkan pengalaman pemerintah lokal serta pelajaran yang dapat diambil dari JLN. Diskusi lainnya adalah overview mengenai JLN serta potensi sumber daya dan kemitraan yang mungkin dilakukan untuk mendukung JKN oleh JLN, WHO, dan World Bank. Di akhir pertemuan disusun rencana kerja ke depan dengan tujuan yang jelas untuk masing-masing masalah teknis prioritas dan sumber daya potensial serta penyusunan struktur dan skalabilitas jaringan kedepan.

 Sebagai penutup acara hari pertama ditarik kesimpulan bersama mengenai prioritas teknis untuk mendukung pelaksanaan JKN.

Dari hasil pertemuan ini dapat disimpulkan bahwa poin utama dalam unsur tindakan dan strategi yang  diperlukan untuk pengembangan JKN yaitu:

    1. Area kebijakan dan regulasi
    2. Sistem informasi dan teknologi
    3. Pengembangan pelayanan kesehatan primer

Mekanisme keuangan dan pembayaran

Poin-poin ini harus dievaluasi oleh pemangku kepentingan, pusat-pusat studi dan pihak eksternal lain baik di tingkat lokal maupun nasional. Pelajaran yang dapat diambil dari JLN juga akan menjadi masukan yang bermanfaat bagi Indonesia untuk menemukan solusi dalam mencapai universal health coverage. Sumber: KPMAK FK UGM. (Dian/IRO)