Pentingnya Tes HIV Sejak Dini bagi Orang-orang dengan Risiko Tinggi

FK-KMK UGM. Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM kembali menyelenggarakan siaran langsung Instagram pada Jumat (19/5) dengan judul “Ketahui Status HIV-mu. Lebih Cepat, Lebih Baik!”. dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp.PD-KPTI, FINASIM selaku Ketua Pokja HIV dan IMS Pusat Kedokteran Tropis UGM hadir menjadi narasumber dalam siaran langsung tersebut.

dr. Yanri mengatakan bahwa solusi yang tepat untuk mengatasi penyakit menular (dari manusia ke manusia) adalah dengan mengetahui siapa yang terinfeksi. “Ketika kita tahu siapa yang tertular, kita bisa segera melakukan tindakan untuk menghentikan penyebarannya,” tambah dr. Yanri.

Komang Gde Ardi Pradnya Septiawan (moderator) mengatakan bahwa berdasarkan data terbaru, 72% dari 500.000 pasien HIV, sebelumnya tidak tahu status mereka. Salah satu penyebab tingginya angka tersebut adalah stigma di masyarakat bahwa pasien HIV menyeramkan dan harus dijauhi. “Stigma ini akan terus ada di sekitar kita. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah ongoing education kepada masyarakat,” jelas dr. Yanri.

Selain stigma, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan orang dengan risiko HIV tidak mau memeriksakan dirinya. “Pertama, orang tidak mau datang tes karena takut (terhadap stigma masyarakat). Selain itu, faktor lainnya adalah pasangan suami-istri yang tidak tahu riwayat hubungan seksual satu sama lain. Maka dari itu, sebelum menikah, riwayat hubungan seksual sebaiknya menjadi salah satu hal yang perlu didiskusikan,” ungkap dr. Yanri.

Menurut dr. Yanri, tes HIV sebaiknya dilakukan sedini mungkin ketika seseorang sadar bahwa dirinya berisiko. “Jangan sampai menunggu muncul gejala. HIV stadium 1 belum memberikan gejala pada pasien, namun virus sudah mulai masuk ke dalam tubuh,” tambahnya. (Nirwana/Reporter. Sumber foto: medkomtek.com)

Berita Terbaru