Pendidikan Kesehatan Digital

FK-KMK UGM. Teknologi kesehatan memiliki peran yang penting dalam menunjang praktik klinis Kesehatan digital telah dikembangkan untuk meningkatkan penyampaian dan akses ke media perawatan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, termasuk catatan kesehatan elektronik (EHR), telehealth, teknologi kesehatan mobile dan wearable (mHealth), dan kecerdasan buatan (AI).

“Digital sudah seperti magic word yang telah menginfiltrasi semua aspek kehidupan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan sebagainya,” ujar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D dalam sambutan acara Postgraduate Symposium 2022.

Pandemi Covid-19 mendorong sumber daya khususnya dibidang pendidikan untuk mengerahkan semua kemampuan pembelajaran bertransformasi secara digital dan mengurangi kegiatan belajar mengajar secara luring. Generasi milenial bersahabat dengan teknologi digital, “kita semua akan bekerja dari mana saja (work form everywhere), jika tidak beradaptasi maka bisa tersingkir,” lanjut dr. Hamim.

Kegiatan Post Graduated Symposium Program 2022 dengan mengusung tema khusus mengenai “Pemanfaatan Sumber Daya Digital dalam Pendidikan Pascasarjana Kedokteran dan Kesehatan” berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu, 12-13 Agustus 2022. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa program Pascasarjana FK-KMK UGM dan pembicara kunci dari Kemendikbud Ristek Dikti Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. dengan topik Policy on Digitizing Medical and Health Education, dan Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si. denagn topik Conversion of Learning Outcomes from Conventional to Modern Learning.

Sesi simposium menghadirkan narasumber internasional maupun nasional Assoc. Prof. Goh Poh Sun, MBBS., FRCR., FAMS., MHPE., FAMEE. National University of Singapore; Dr. Teguh Haryo Sasongko International Medical University, Malaysia; dan Landry Haryo Subianto Kepala Kebijakan Publik at Meta. Dilanjutkan dengan hari kedua kegiatan debat dan Research Pitch Contest.

“Harapannya kegiatan ini mampu membuka wacana baru bagi dosen, peneliti maupun mahasiswa serta masyarakat mengenai bagaimana teknologi pendidikan kedokteran digital bermanfaat bagi program pendidikan kedokteran secara lebih terarah, aman, dan berkualitas bagi mahasiswa, pendidik maupun pasien,” ungkap ketua panitia, dr. Irwan Supriyanto, Ph.D., Sp.KJ. (Dian/IRO)

Berita Terbaru