Merawat Lingkungan, untuk Kesehatan Masa Depan

FK-KMK UGM. Perubahan iklim global memberikan dampak tersendiri bagi status kesehatan masyarakat. Cuaca ekstrem, badai, banjir, gangguan sistem ketahanan pangan, meningkatnya penyakit zoonosis, krisis air bersih dan udara sehat, hingga permasalahan kesehatan mental menjadi contoh beberapa dampak ancaman kesehatan akibat kondisi perubahan iklim global. Risiko kesehatan ini menjadi ancaman bagi kelompok rentan terutama anak-anak, perempuan, masyarakat miskin, lansia, dan masyarakat difabel atau berkebutuhan khusus.

Salah satu langkah nyata untuk mengurangi dampak risiko perubahan iklim global terhadap kesehatan masyarakat adalah dengan menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. Pertama, penataan kembali kondisi kehidupan dalam bentuk eco-village, eco-municipality, dan sustainable city. Kedua, mengkaji kembali penguatan sektor ekonomi melalui sistem permakultur atau pertanian dengan tatanan kehidupan lestari dan berkelanjutan serta green building atau arsitektur berkelanjutan. Ketiga, mengembangkan teknologi baru seperti penguatan konsep teknologi hijau, ataupun energi terbarukan. Keempat, menyesuaikan gaya hidup individu yang mendukung kelestarian sumber daya alam.

Menyikapi hal tersebut, tahun 2022 ini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada berinisiatif menyelenggarakan kegiatan Summer Course 2022 on Interprofessional Healthcare dengan tema “Environmental Sustainability for Healthier and Happier Life”. Program kegiatan Summer Course 2022 ini pada dasarnya memiliki 2 agenda kegiatan utama yakni: penyelenggaraan pertemuan tatap muka di kelas, dan mengupayakan kegiatan peserta di beberapa wilayah Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo.

Kegiatan Summer Course 2022 kali ini memberikan kesempatan kepada rekan-rekan media untuk melihat secara langsung kegiatan peserta Summer Course 2022 di wilayah Puskemas Pengasih I. Melalui kegiatan Pers Tour 2022. Program ini ditujukan bagi rekan-rekan media agar bisa melihat secara langsung kegiatan mahasiswa peserta Summer Course 2022 di Dusun Kroco Desa Sendangsari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Dalam program kunjungan ini, rekan-rekan media akan mengikuti kegiatan peserta Summer Course 2022 di Posyandu, titik pengelolaan limbah sampah, penyuluhan kesehatan terhadap pekerja pengelolaan limbah sampah, serta edukasi kebersihan di SD Gebangan.

Pemilihan Kulon Progo sebagai wilayah lokasi penempatan peserta Summer Course sesuai dengan karakteristik dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kulon progo. “Melalui kegiatan hari ini kita semua bisa berpartisipasi menjaga kesehatan lingkungan dan menggunakan kegiatan ini sebagai sumber ekonomi,” urai Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., Ph.D., AN., APD, Dosen Pembimbing Lapangan Pengasih 1 Summer Course saat konferensi pers di Joglo Dusun Kroco Desa Sendangsari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo.

“Perubahan iklim disiapkan sedari dini sehingga pemilihan wilayah SD menjadi salah target kegiatan dari Puskesmas Pengasih 1,” ungkap Kepala Puskesmas Pengasih 1, dr. Yusniar Ridani. Selain kegiatan di SD, peserta summer course juga mengikuti kegiatan di Posyandu wilayah Sendangsari dengan memberikan edukasi mengenai stunting, dan mengelola sampah untuk menjadi ketrampilan.

Kegiatan Summer Course 2022 diikuti oleh 214 peserta yang terdiri dari 60 mahasiswa UGM dan non-UGM; serta 154 peserta dari berbagai universitas mitra luar negeri seperti: VU Medical Center, Belanda; University of People, California; University of Agriculture Peshawar, Pakistan; University Dhaka Bangladesh, Bangladesh; University of Putra Malaysia, Malaysia; Ramathibody, Faculty of Nursing Mahidol University, Thailand; serta Kunming Medical University, China.

Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr. Ahmad Hamim Sadewa, PhD kegiatan paparan internasionalisasi seperti Summer Course ini memberikan pengetahuan tambahan pada mahasiswa (peserta) mengenai masalah-masalah terkini di masyarakat, dan memberi kesempatan pada mahasiwa asing untuk terjun langsung di masyarakat. (Winanti & Dian/Humas-IRO)

Berita Terbaru