Mengenal Kandungan Gizi Makanan Tradisional

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan talkshow kesehatan dengan tema “Mengenal Kandungan Gizi Makanan Tradisional dan Kaitannya dengan Peningkatan Prevalensi PTM di Yogyakarta”, Rabu (18/12) di Ruang Theater Gd. Perpustakaan FK-KMK UGM lantai 2.

Talkshow kesehatan ini, menghadirkan Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP., pakar gizi kesehatan dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, yang juga merupakan penulis buku “Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Yogyakarta”. Dalam bukunya, beliau menjelaskan sebanyak 56 jenis makanan tradisional & khas Yogyakarta yang diuji kandungan zat gizinya.

Pada kesempatan hari ini, beliau memaparkan kandungan gizi pada beberapa makanan khas Yogyakarta, seperti gudeg, sate klathak, soto, dan lainnya. Beliau juga menjelaskan karakteristik makanan tradisional yang tinggi karbohidrat, lemak, dan gula yang juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes mellitus. Akan tetapi beliau mengungkapkan bahwa beberapa makanan tradisional mengandung serat pangan yang tinggi. Jadi masing-masing individu perlu memodifikasinya dengan membatasi konsumsi makanan tradisional apabila kandungan gizinya berlebihan.

“Beberapa peluang untuk memodifikasi makanan tradisional agar lebih menyehatkan, yaitu dengan mengurangi porsi penyajian dan mengurangi kandungan gula. Selain itu makanan tradisional perlu mengikuti perkembangan dalam metode penjualannya agar mampu bersaing. Yang perlu dilakukan juga melakukan penelitian di masyarakat, seperti jenis makanan yang mana yang paling berkontribusi pada peningkatan prevalensi PTM.”, pungkasnya dalam akhir presentasi.

Sesi selanjutnya menghadirkan dr. Vina Yati Susanti, MSc., Sp.PD., pakar Ilmu Penyakit Dalam FK-KMK/RSUP Dr Sardjito. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan materi dengan tema penyakit tidak menular. “PTM ini tidak hanya disebabkan dari makanan saja, walaupun gizinya sudah baik dan seimbang, tetapi tanpa diikuti oleh lifestyle yang baik seperti kurangnya aktivitas fisik, kita tetap memiliki risiko terkena PTM, baik hipertensi, diabetes mellitus, dan lain sebagainya.”

Talkshow kali ini juga menghadirkan pembicara dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, yang diwakili oleh Riesta Yasinta, S.Gz yang juga merupakan alumni FK-KMK UGM. Dalam sesi ini, beliau menjelaskan mengenai pengawasan pangan dalam kaitannya dengan upaya penurunan PTM. Peran Kementerian Kesehatan dalam hal ini salah satunya yaitu memberikan pedoman angka kecukupan gizi sehingga masing-masing individu bisa mengontrol konsumsi makananya. Selain itu juga menjadi penyelenggara penyuluhan keamanan pangan, pemberian sertifikat PIRT oleh walikota/Bupati dan Dinas Kesehatan Kab/Kota, monitoring SPIRT, dan monitoring makanan jajan anak sekolah dan kantin.

Materi yang diberikan ketiga narasumber sangat menarik. Peserta terlihat sangat antusias bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber. Dalam talkshow ini juga disampaikan pesan khusus untuk ikut melestarikan makan tradisional.  (Vania/Reporter)

Berita Terbaru