FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan sesi paralel bertajuk “Financing PHC and Community Health Workers (CHWs): Reaching the Unreached & Enhancing and Nurturing Resilient and Inclusive CHWs” pada awal Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari forum internasional yang berfokus pada penguatan sistem kesehatan primer, khususnya melalui pemberdayaan kader kesehatan masyarakat sebagai ujung tombak layanan di tingkat komunitas.
Dalam sesi tersebut, berbagai perwakilan pemerintah dan organisasi non-pemerintah dari Asia dan kawasan lainnya memaparkan tantangan serta praktik baik dalam mendukung keberlanjutan kader kesehatan. Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi adalah jumlah kader yang masih terbatas, beban kerja tinggi, serta insentif yang belum memadai, yang kerap menghambat kualitas layanan.
Dr. Vannarom dari Kementerian Kesehatan Kamboja menekankan pentingnya kepemimpinan lokal dan partisipasi komunitas dalam menjawab kebutuhan kelompok rentan. Sementara itu, Dr. Mar Wynn Bello dari Filipina menyampaikan upaya reformasi nasional melalui kebijakan baru yang memperluas dukungan pembiayaan dan pelatihan rutin bagi Barangay Health Workers (BHW).
Dari Bhutan, Dr. Thesda memaparkan praktik inovatif dalam menjangkau wilayah pegunungan melalui catch-up immunization yang didukung oleh lebih dari 780 relawan. Afrika Muka Neto dari UNICEF menegaskan pentingnya kemitraan strategis untuk memastikan akses layanan ibu dan anak yang merata.
Diskusi panel turut memperkaya perspektif, antara lain oleh Neeraj Jain dari PATH yang menyampaikan pentingnya pengakuan formal terhadap kader, dan Angela Chaudhuri dari Swasti yang menekankan investasi jangka panjang terhadap kader sebagai aktor perubahan. Sesi ditutup dengan penekanan dari Manoj Jhalani (WHO SEARO) mengenai perlunya pelibatan kader dalam perumusan kebijakan dan integrasi skema kesejahteraan, termasuk pensiun.
Upaya bersama ini menegaskan bahwa penguatan kapasitas dan perlindungan kader kesehatan sangat penting dalam mewujudkan sistem layanan primer yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 5: Kesetaraan Gender, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Ichlasul Amalia).