FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) kembali menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan ilmu kedokteran melalui publikasi hasil riset internasional. Publikasi ini dimuat dalam jurnal ilmiah bereputasi tinggi, Annals of Anatomy (Elsevier), edisi Juni 2025. Penelitian tersebut merupakan kolaborasi antara FK-KMK UGM, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS), dan Aarhus University, Denmark.
Dalam riset ini, Dr. Rina Susilowati dari Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM bersama timnya mempublikasikan artikel berjudul “TNF-α antagonist alleviates muscular layer enlargement but does not prevent myenteric neuronal loss in the colon of streptozotocin-induced diabetic rats.” Penelitian ini berasal dari disertasi Tri Agusti Sholikah, dosen FK UNS, yang telah menyelesaikan program Doktor di FK-KMK UGM pada tahun 2024.
Studi tersebut menyoroti komplikasi gastrointestinal akibat diabetes, dengan fokus pada perubahan struktural dan kehilangan neuron di kolon (usus besar). Peneliti mengevaluasi peran etanercept, obat yang bekerja menghambat protein proinflamasi TNF-α, dalam mengurangi kerusakan jaringan kolon pada tikus diabetes. Tiga kelompok tikus digunakan dalam penelitian: kelompok sehat, kelompok diabetes tanpa terapi, dan kelompok diabetes dengan pemberian etanercept secara teratur.
Dengan menggunakan metode kuantitatif stereologi, penelitian ini memberikan analisis mendalam dan akurat terhadap jumlah neuron serta perubahan volume lapisan otot kolon. Menariknya, hasil menunjukkan bahwa meskipun etanercept mampu menekan ekspresi penanda kematian sel dan mencegah penebalan otot, kehilangan neuron tetap terjadi. Hal ini mengindikasikan bahwa proses degeneratif saraf pada diabetes melibatkan lebih dari sekadar peradangan berbasis TNF-α.
Tri Agusti Sholikah menjelaskan bahwa temuan ini menyoroti pentingnya strategi terapi yang lebih menyeluruh untuk melindungi sistem saraf enterik pada pasien diabetes. Ia menekankan perlunya pendekatan kombinasi yang lebih komprehensif.
Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang diabetes dan sistem pencernaan, tetapi juga menunjukkan kekuatan kerja sama lintas institusi dan negara. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), hasil riset ini mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui inovasi dalam terapi komplikasi penyakit kronis. Selain itu, kolaborasi antara UGM, UNS, dan Aarhus University menjadi perwujudan nyata dari SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Keterlibatan mahasiswa program doktoral juga memperkuat upaya pencapaian SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 5: Kesetaraan Gender dengan pengembangan kapasitas ilmiah nasional melalui riset berbasis teknologi mutakhir seperti stereologi. (Kontributor: Rina Susilowati).