FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menerima kunjungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep pada Selasa (7/10) di Ruang Rapat 1.2 Gedung Pusat FK-KMK UGM, Yogyakarta. Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari pembahasan sebelumnya yang telah dilakukan secara daring, dengan fokus utama pada penguatan kerja sama terkait pengiriman dokter residen ke wilayah Sumenep, khususnya di Kepulauan Kangean.
Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM, Dr. dr. Sudadi, Sp.An(K), KAR, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut untuk menjembatani kebutuhan tenaga spesialis di daerah-daerah dengan ketersediaan residen di UGM. “Sudah hadir dari berbagai perwakilan program studi PPDS. Silakan langsung mendiskusikan kebutuhan dan keperluan dokter spesialis di Sumenep agar dapat segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Delegasi Pemkab Sumenep dipimpin oleh drg. Ellya Fardasah, M.Kes., bersama rombongan dari Dinkes Kabupaten Sumenep dan RSUD Abuya Kangean. Dalam paparannya, drg. Ellya menyampaikan bahwa kedatangan mereka merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, yang menilai FK-KMK UGM memiliki rekam jejak positif dalam program pengiriman residen untuk mendukung pelayanan kesehatan di berbagai daerah. “Kami berharap adanya dukungan pengiriman residen mandiri yang dapat melakukan pengabdian di wilayah kepulauan, terutama di Kangean, karena kebutuhan dokter spesialis di sana masih sangat tinggi,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihak RSUD Abuya Kangean juga memaparkan profil rumah sakit dan kondisi terkini fasilitas layanan kesehatan. Meskipun peralatan medis telah memadai berkat bantuan dari Kementerian Kesehatan, ketersediaan dokter spesialis masih terbatas dan sangat bergantung pada tenaga dari provinsi. Tantangan geografis seperti keterbatasan transportasi kapal juga kerap memengaruhi keberlangsungan pelayanan medis.
Menanggapi hal tersebut, Dr. Sudadi menegaskan bahwa FK-KMK UGM siap menindaklanjuti kerja sama ini sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Nantinya akan dilakukan visitasi terlebih dahulu sebelum program pengiriman residen dijalankan. Departemen terkait akan menawarkan kesempatan ini kepada para residen mandiri maupun residen muda yang berminat untuk mengabdi di Sumenep,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa banyaknya kasus di RSUD Abuya Kangean dapat menjadi peluang pembelajaran yang baik bagi residen dalam konteks wahana pendidikan klinik.
Pertemuan kedua institusi ini merupakan komitmen FK-KMK UGM dalam memperkuat layanan kesehatan primer dan rujukan di daerah terpencil melalui kolaborasi lintas sektor antara institusi akademik dan pemerintah daerah. Inisiatif ini sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan peningkatan akses layanan kesehatan berkualitas, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas tenaga medis muda, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan fasilitas kesehatan daerah. (Humas/Sitam).




