ASM 2020: Digitalisasi Pelayanan Kesehatan

FK-KMK UGM. Annual Scientific Meeting (ASM) 2020 diselenggarakan dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ke-74, HUT RSUP Dr. Sardjito ke-38, HUT RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro ke-92, dan HUT RSA UGM ke-8 salah satunya melalui kegiatan seminar yang mengusung tema “Penerapan Teknologi Kesehatan Tepat Guna di Era Industrialisasi 4.0 untuk SDM Unggul”. Seminar sehari ini terselenggara, Sabtu (29/02) di Ruang Auditorium FK-KMK UGM dan dihadiri oleh lebih dari 250 peserta yang terdiri dari dokter, apoteker, perawat, non medis, dan mahasiswa.

Revolusi Industri 4.0 mengakibatkan perubahan cara berpikir, hidup, dan berhubungan satu sama lain. Perubahan secara signifikan terjadi pada bidang teknologi, ekonomi, sosial, dan politik, sehingga akan memengaruhi sumber daya manusia (SDM) yang merupakan salah satu faktor keberhasilan Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan kualitas SDM untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi terbaru.

Prof. Dr. dr. Budi Yuli Setianto., Sp.PD(K)., Sp.JP(K)., Ketua ASM 2020 saat memberikan sambutan dan melaporkan hasil kegiatan mengungkapkan, “Kepemilikan telepon pintar di berbagai belahan dunia mengarah pada tingkat keterkaitan satu sama lain yang tidak bisa dipungkiri lagi. Apalagi saat ini telah berkembang Revolusi Industri 4.0 sehingga pada perkembangan era ini, suka tidak suka akan membuat kita maju ke depan. Yang paling penting dalam Revolusi Industri 4.0 adalah menyiapkan dan menghasilkan SDM unggul yang memiliki kemampuan berpikir kritis, cognitive flexibility, creativity, kemampuan komunikasi dan kolaborasi serta computational thinking.”

“Selama 13 tahun pelaksanaan ASM, kita sudah konsisten dan berkomitmen bersama, antara KAGAMA Kedokteran dan fakultas untuk berkontribusi dalam pengembangan keilmuan dan SDM untuk mencerminkan long life learning bagi kita”, ungkap Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Ph.D., Sp.OG(K), Dekan FK-KMK UGM, saat membuka kegiatan. Beliau juga menyampaikan bahwa tema seminar yang diambil kali ini sangat milenial dengan narasumber yang sangat lengkap dari berbagai aspek sehingga akan memperjelas persepsi tentang topik kali ini. “Revolusi Industri 4.0 dapat dimulai dari diri sendiri, dimulai dengan changes the people. Institusi pendidikan juga bersiap dan berupaya agar dapat menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Harapannya seminar ini bermanfaat dan memberikan kontribusi untuk kemaslahatan masyarakat”, papar Prof. Ova.

Seminar ASM 2020 menghadirkan keynote speaker, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., Staf Ahli Infrastruktur Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia yang membawakan topik “Pendidikan Kesehatan yang Memberdayakan SDM Kesehatan sebagai Pengguna dan Pengembang Teknologi Pelayanan Kesehatan”.

Prof. Ghufron dalam pemaparannya mengungkapkan “Kita ketahui bahwa tahun 2045, menurut hasil riset PricewaterhouseCoopers (PwC), Indonesia diprediksi akan menjadi negara paling hebat nomor 4 di dunia dari segi ekonomi.” Beliau juga menjelaskan bahwa saat ini Presiden RI telah menetapkan program kerja salah satunya mengenai SDM. Inovasi menjadi hal yang harus dikuasai untuk mengatasi ini.

“Bicara Revolusi Industri 4.0, sekarang hampir seluruh kehidupan manusia tergantung pada telepon pintar. Manusia tidak boleh kalah dengan artificial intelligence, strateginya paling tidak memiliki kemampuan computational thinking, critical thinking, creativity, communication dan collaboration”, jelas Prof. Ghufron. Beliau juga menjelaskan bahwa “Revolusi industri tidak cukup hanya konsep maupun pengetahuan, akan tetapi perlu adanya perilaku dan budaya.”

Selanjutnya sesi simposium pertama menghadirkan Prof. dr. Iwan Dwiprahasto,M.Med.Sc, Ph.D., membawakan topik “Perkembangan Teknologi Pelayanan Kesehatan pada Tingkat Global dan Penapisannya di Indonesia”. Juga menghadirkan Dr.- Ing. Hutomo Suryo Wasisto, M.Eng., dengan topik “Respon Dunia Teknik Terhadap Kebutuhan Pengembangan Teknologi Pelayanan Kesehatan” dalam hal ini menjelaskan Nanotechnology. Selain itu juga menghadirkan Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Sp.OG(K),Ph.D., dengan topik “Interprofessional Collaboration”. Sesi simposium pertama dimoderatori oleh Prof. Dr. dr. Budi Yuli Setianto., Sp.PD(K)., Sp.JP(K).

Kemudian simposium kedua menghadirkan dr. Irawan Satriotomo, Ph.D., dengan topik “Harapan Neuroscience Terhadap Teknologi Dalam Upaya Pengembangan Neuroscience”. Juga menghadirkan Dr. Med. dr. Putrika Prastuti Ratna Gharini, Sp.JP(K) dengan topic “Cardiac-3D Printing and-Augmented Reality, New Education Method in Digital Era”. Selain itu juga menghadirkan Dr.dr. Nahar Taufiq, SpJP(K) “Net Working IMA-EST for save living at Yogyakarta”. Dalam sesi simposium kedua dimoderatori oleh dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, Ph.D.

Sesi simposium ketiga yaitu diskusi dengan topik “Strategi Penerapan Teknologi Dalam Pelayanan Kesehatan di Indonesia dalam Konteks JKN”, menghadirkan Anis Fuad, S.Ked, DEA., Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B., Sp.BTKV(K)., M.PH., Dr. dr. Anwar Santoso, Sp.JP(K)., dr. Andi Afdal Abdullah, MBA, AAK., dan Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. Sesi simposium ketiga ini dimoderatori oleh Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes, MAS.

Harapannya dengan adanya seminar ASM 2020 ini dan seminar health tech lainnya, digitalisasi sektor kesehatan dapat di implementasikan dengan cepat. (Vania Elysia/Reporter)

Berita Terbaru