FK-KMK UGM. Tim peneliti dari Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) berhasil menciptakan sebuah inovasi penting dalam bidang gizi masyarakat dengan mengembangkan Quality Eating Index (QEI). Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Susetyowati, DCN., M.Kes., bersama Dr. Emy Huriyati, M.Kes., dan Farah Faza, M.Gizi, melalui studi berjudul “Development of a Quality Eating Index and Its Relationship with Nutritional Status in Adults.”
Dilaksanakan sepanjang tahun 2025, studi ini merancang QEI sebagai instrumen evaluatif untuk mengukur kualitas diet individu dewasa, berdasarkan kecukupan gizi dan prinsip keberlanjutan konsumsi pangan. Melalui pengumpulan data diet harian dan status gizi—seperti berat badan, indeks massa tubuh (IMT), serta kadar mikronutrien—para peneliti memvalidasi QEI sebagai alat yang sensitif dalam mendeteksi kekurangan maupun kelebihan asupan gizi.
Hasil studi menunjukkan bahwa individu dengan skor QEI tinggi memiliki risiko malnutrisi dan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes tipe-2 hingga 35% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor QEI rendah. Temuan ini memperkuat pentingnya konsumsi seimbang yang mencakup serat, buah, sayuran, dan protein nabati dalam menjaga kesehatan jangka panjang dan mencegah stunting serta obesitas.
Uniknya, QEI juga mencakup aspek keberlanjutan, seperti pemanfaatan bahan pangan lokal dan pengurangan limbah makanan. Pendekatan ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga mendorong praktik konsumsi yang ramah lingkungan—sejalan dengan semangat global untuk mengurangi jejak karbon sektor pangan.
Inovasi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Public Health Research Artikel ini pada 18 April 2025 menjadi kontribusi nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Dengan hadirnya QEI, para pengambil kebijakan, akademisi, serta praktisi kesehatan kini memiliki alat strategis untuk menyusun intervensi gizi yang lebih efektif dan kontekstual. Ke depan, adaptasi QEI di berbagai daerah diharapkan dapat memperkaya basis data pemantauan gizi nasional dan mendukung terwujudnya sistem pangan berkelanjutan yang menjangkau semua lapisan masyarakat. (Kontributor: Prof. Dr. Susetyowati, DCN., M.Kes., Dr. Emy Huriyati, M.Kes., Farah Faza, M.Gizi).