FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan bedah buku “Stroke Vertebrobasilar”. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Gedung Pascasarjana Tahir lantai 1, FK-KMK UGM pada Selasa (25/2). Buku ini membahas seputar Stroke Vertebrobasilar yang terjadi di bagian belakang otak yang mengatur keseimbangan, koordinasi, penglihatan, dan kesadaran. Selain itu, buku “Stroke Vertebrobasilar” merupakan buku pertama yang dibedah pada tahun 2025.
Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D, mengungkapkan bahwa Stroke Vertebrobasilar memiliki gejala yang unik karena terjadi di tempat yang spesifik dan terkadang tidak terdiagnosis dengan baik sehingga stroke ini menjadi perhatian khusus bagi para klinisi.
Penulis buku “Stroke Vertebrobasilar” sekaligus Ketua Komisi Etik Penelitian FK UGM Panel IV, Prof. Dr. dr. Sri Sutarni, Sp.N.Subsp.Ped(K)., mengatakan bahwa kalau kita hidup berimbang, kita tidak akan sakit vertigo, tetapi kita akan sehat. Selain itu, beliau juga menjelaskan pusing memiliki dua konotasi, pusing berputar atau pusing senut-senut. Pusing senut-senut merupakan nyeri kepala karena pulsasi dari pembuluh darah. Kalau pusing berputar, vertigo, dizziness, dan terdapat kelainan jantung yang mengarah ke vertigo bagian perifer, serta terdapat gangguan keseimbangan biasanya terjadi di otak kecil atau cerebellum.
“Penanganan pada pasien harus pas, akurat, tepat, dan jangan sampai terlambat. Keterlambatan akan membawa ke kondisi yang fatal bagi pasien,” ujar Prof. Sutarni.
Prof. Sutarni juga menambahkan, stroke vertebrobasilar dapat terjadi karena pembuluh darah yang melewati depan kalau menimbulkan suatu kebuntuan akan menimbulkan stroke, kelemahan setengah anggota gerak, bicara pelo, terkadang bicara tidak jelas. Susahnya mendiagnosis karena kondisinya di belakang dengan kondisi yang imbang, terkadang tidak menjumpai adanya lateralisasi.
Buku ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa sarjana maupun PPDS, tetapi juga bermanfaat bagi praktisi. Selain itu, buku ini juga bermanfaat bagi dokter yang berada di layanan primer dan klinisi yang berada di layanan urgensi.
Bedah buku “Stroke Vertebrobasilar” juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya, yakni Dr. dr. Abdul Gofir, M.Sc., Sp.N., Subsp. NIOO (K) sebagai rekan penulis dan akademisi, dr. Fajar Maskuri, Sp. N., M.Sc., QIA sebagai dokter saraf di RS Akademik UGM, dan dr. Andre Stefanus Panggabean, Sp.N sebagai dokter saraf serta mahasiswa Program Studi Doktor FK-KMK UGM.
Bedah buku ini menjadi salah satu bagian dari kontribusi FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Bernadetta Nova Puspitasari/Humas).