FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar Pelatihan Non Gelar bertajuk “Training Analisa Data Multiomics dan Pengenalan High Performance Computing” pada 21-22 November 2024, di Gedung Tahir FK-KMK UGM. Kegiatan ini merupakan program PUAPT UGM yang berkolaborasi dengan Biomedical Informatics Research Group (BiRU) FK-KMK UGM, Pusat Kolaborasi Riset Precision Oncology based Omics (PrOmics), dan Pusat Riset Komputasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pelatihan ini merupakan salah satu program dari program Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) UGM yang bertujuan untuk mendukung penguasaan keterampilan analisis data multiomics, para peneliti, tenaga medis, dan ahli bioinformatika, sehingga dapat lebih memahami mekanisme penyakit dan variasi biologis di tingkat individu dan merancang solusi kesehatan.
“Kami berharap bahwa kegiatan ini akan memperkaya pengetahuan kita terkait dengan analisis data multiomics dan mengenal apa itu High Performance Computing, yang pada era sekarang ini merupakan kebutuhan yang perlu kita pelajari dengan baik,” ujar Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad(K) selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM.
dr. Lina dalam pemaparannya menyebutkan radiomics merupakan salah satu bidang yang berkaitan dengan pencitraan presisi, yang saat ini berkembang pesat dalam radiologi, dan melakukan berbagai ekstraksi dari data kuantitatif yang berasal dari citra-citra medis. Data-data citra tersebut diintegrasikan dengan informasi genomics yang berasal dari molekuler biologi untuk meningkatkan deteksi dari kanker maupun terapi.
“Ada empat hal yang menjadi manfaat dari kombinasi keduanya, yaitu meningkatkan diagnosis kanker, berlanjut melakukan terapi secara personal. Dengan pemberian tersebut, radiogenomics bisa membantu memonitor progresi penyakitnya, apakah nanti kanker itu stable disease, apakah justru makin membaik atau justru progresif. Kita juga berharap bahwa radiogenomics mampu menjadi penentu prognosis dari suatu penyakit, yaitu kanker,” jelas dr. Lina.
Dr. drh. Pamungkas Bagus Satriyo, Ph.D dari Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM menambahkan, genomics penting untuk pasien kanker karena dapat digunakan sebagai mekanisme dalam progresi kanker sekaligus diagnostic marker. Selain itu, genomics juga dapat dijadikan sebagai marker bagaimana obat akan merespons dan mekanisme resistensi.
“Kita berharap bahwa ketika ingin mendapatkan terapi, pasien memiliki informasi data genetiknya masing-masing, kemudian baru diberikan treatment sesuai dengan benefit-nya masing-masing. Semua pasien dengan tipe kanker yang sama, tapi dengan obat yang berbeda, mampu menimbulkan efek positif di semua pasien,” jelas drh. Pamungkas.
Selain dr. Lina dan drh. Pamungkas, pelatihan tersebut turut menghadirkan beberapa narasumber lain pada hari pertama, yaitu Dr.rer.nat. Risky Oktriani, M.Biotech.,M.Sc. (Departemen Biokimia FK-KMK UGM), Dr.rer.nat. dr. Dyah Laksmi Dewi, M.Sc., Sp.B (Departemen Ilmu Bedah FK-KMK UGM), Dr. Rifki Sadikin (Pusat Riset Komputasi BRIN), dan Wahyu W. Hadiwikarta, Ph.D (German Cancer Research Center/DKFZ). Sementara itu, pemaparan materi hari kedua fokus membahas High Performance Computing yang disampaikan oleh Dr.rer.nat. Risky Oktriani, M.Biotech.,M.Sc. (Departemen Biokimia FK-KMK UGM) serta Taufiq Wirahman, S.Kom, M.T. dan I Wayan Aditya Swardiana, M.Kom dari Tim Pusat Riset Komputasi BRIN.
Pelatihan ini merupakan wujud partisipasi FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Humas/Citra).