FK-KMK UGM. Tim Rotasi Klinik FK-KMK melakukan visitasi ke RS Bhayangkara (RSB) Polda DIY pada tanggal 15 Maret 2024 dini dan diterima oleh Karumkit drg. Suseno Wibowo, Wakarumkit dr. Iip Wibawa Putra, Kepala Instalasi Forensik dr. Dhiwangkoro Aji Kadarmo, SpF,M., serta seluruh tim RS Bhayangkara. Tujuan kedatangan adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan forensik dengan kerjasama pendidikan profesi.
RSB merupakan salah satu afiliasi Rumah Sakit Pendidikan dan menjadi unggulan dalam pelayanan forensik. Selama ini, RSB telah bekerja sama dengan UII dan UAD untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan forensik rotasi klinik. Peserta didik koas di UGM perlu mendapatkan kompetensi dokter umum dalam pendidikannya, terutama mengenai pemeriksaan luar jenazah. Namun, selama ini kasus yang didapatkan di RSUP Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM masih dirasa kurang. Oleh karena itu, RSB yang mendapatkan sebagian besar kasus jenazah dari POLRI diharapkan dapat bekerja sama dengan UGM untuk menerima peserta didik profesi ke depannya.
BFMC (Bhayangkaran Forensic Medicine Center) akan menjadi contoh pertama di Indonesia sebagai penyelenggara pendidikan, pelatihan, dan pelayanan forensik secara menyeluruh. Ruang IGD baru sudah dilengkapi dengan ruang forensik klinik yang tiap harinya mendapatkan kasus, sehingga peserta didik dapat dilibatkan dalam proses penyelidikan. Peserta rotasi klinik pun diharapkan dapat bekerja sama dengan peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Forensik untuk menciptakan suasana belajar yang kontinyu dan efektif.
Selama ini, kapasitas yang tersedia di RSB adalah maksimal 10 peserta didik. Penjadwalan akan dilakukan sehingga tidak terjadi penumpukan dan sistem pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Fasilitas yang tersedia meliputi 2 meja otopsi, ruang pendingin, ruang pemulasaraan jenazah, ruang kuliah, serta ruang laboratorium untuk pemeriksaan forensik sederhana. Harapannya, perluasan pendidikan ini dapat menunjang peserta didik rotasi klinik untuk mendapatkan kompetensi dokter umum yang diperlukan.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDGs nomor 3 terkait Kehidupan Sehat dan Sejahtera), nomor 4 terkait Pendidikan Berkualitas serta SDGs 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Hal ini relevan dalam konteks visitasi karena mendukung peningkatan kualitas pendidikan terutama di Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal dalam bentuk kerja sama dengan RS Bhayangkara (RSB) (Kontributor dan Foto: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Editor: Humas FK-KMK. Artikel ini telah diunggah di Website Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal)