FK-KMK UGM. Prevalensi baduta stunting masih tergolong cukup tinggi di DIY sebesar 11%. Kabupaten Kulonprogo menempati urutan kedua terbesar setelah kota Yogyakarta sebesar 14,5%. Puskesmas Kalibawang dan Samigaluh merupakan salah satu wilayah kerja yang masing-masing memiliki masalah stunting sebesar 27,7%.
“Konsekuensi jangka panjang pada anak berakibat pada masalah perilaku, gangguan kognitif, akademis yang buruk, dan depresi sejak dini. Selain itu stunting juga bisa menyebabkan perilaku sosio-emosional negatif, daya pikir kurang termasuk kemampuan baca, berhitung, penalaran maupun penguasaan kosakata. Bahkan, stunting juga berdampak pada kurangnya produktifitas saat dewasa hingga 46%,” papar Dr. Akhmadi, S.Kp., M.Kes., M.Kep., Sp.Kep.Kom., saat menjalani ujian terbuka program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Rabu (13/10) secara daring.
Pada tahun 2012, UNICEF bersama WHO telah melakukan pelatihan Care for Child Development (CCD) sebagai materi konseling yang diberikan oleh tenaga kesehatan atau kader kesehatan kepada pengasuh utama tentang pengasuhan balita.
“Konseling diberikan untuk meningkatkan kualitas interaksi pengasuh utama dengan anak. Intervensi ini memberikan kesempatan orang dewasa untuk belajar menjadi responsive terhadap anak sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal,” imbuhnya.
Penelitian dengan promotor Prof. dr. Sunartini, Sp.A(K)., PhD., ini bertujuan untuk mengetahui efek pelatihan Care for Children Development (CCD) dengan beberapa variasi metode terhadap pengetahuan, sikap, efikasi diri dan orang tua, kualitas interaksi orang tua dan pertumbuhan baduta stunting.
Penelitian yang melibatkan 88 orang kader dan 105 anak di bawah dua tahun beserta ibunya ini menghasilkan bahwa pelatihan CCD dengan metode demonstrasi dan praktik telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik pada variabel pengetahuan, sikap, efikasi diri pada kelompok kader dan orang tua maupun status gizi anak baduta stunting.
Melalui penelitian berjudul “Upaya Optimalisasi Pertumbuhan Anak Baduta Stunting Melalui Peran Kader Tentang Pola Pengasuhan di Kulon Progo Yogyakarta” ini, Dr. Akhmadi, S.Kp., M.Kes., M.Kep., Sp.Kep.Kom., berhasil meraih Doktor UGM ke- 5.269 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,82 (Wiwin/IRO).