Peran Perkembangan Teknologi 4.0 dalam Penguatan Calon Profesional Kesehatan

Indonesia saat ini masih menghadapi beragam permasalahan kesehatan. Seperti tingginya jenis penyakit infeksi yang semakin meluas dan terbarukan, tingginya jumlah prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) status gizi kesehatan ibu dan anak, distribusi tenaga kesehatan, serta akses kesehatan yang berkualitas di daerah pedesaan, ditambah dengan infeksi COVID-19 yang sudah menjadi pandemik.

Kehadiran revolusi industri 4.0 menawarkan beragam perubahan dan kemajuan termasuk bidang teknologi kesehatan, yang mengubah perspektif pelayanan kesehatan itu sendiri.  Bahwa pengembangan dan inovasi teknologi ini harapannya akan mengurangi masalah dan mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di masa sekarang dan yang akan datang. Salah satu sorotan penting di era revolusi industri 4.0 adalah bahwa otomasi dan digitalisasi teknologi kesehatan tidak serta merta meniadakan peran manusia di dalamnya. Bagaimanapun, kualitas penguasaan teknologi tetap berada di tangan sumber daya kesehatan di dalamnya.

Kini, sudah saatnya sumber daya manusia khususnya bidang kesehatan harus lebih tanggap dan adaptif dalam menghadapi perkembangan di era digitalisasi teknologi ini. Oleh karena itu, di era yang memungkinkan adanya integrasi sistem fisik, biologi dan digital teknologi ini, perlu diimbangi dengan penguatan kesehatan manusia sumber daya, infrastruktur, pendidikan publik, serta adaptif, kolaboratif dengan adanya penguatan regulasi dan etika pelayanan kesehatan.

Untuk mendukung upaya penguatan calon professional kesehatan di era perkembangan teknologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bersama dengan Fakultas Farmasi UGM, dan Fakultas Kedokteran Gigi UGM menyelenggarakan program The Virtual Summer Course 2020 “Interprofessonal Health Care on Health 4.0: Managements & Technologies for Improving Primary Health Care in Developing Countries”, pada 26 Oktober – 20 November 2020. Pelaksanaan Summer Course secara virtual untuk pertama kali ini sejalan dengan tema yang diusung.

Secara umum, kegiatan Virtual Summer Course 2020 ini bertujuan untuk: pertama, meningkatkan kerjasama antar profesional kesehatan sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan primer di negara berkembang dengan pendekatan teknologi 4.0.  Kedua, meningkatkan kerjasama antar profesional kesehatan dalam manajemen dan teknologi pelayanan kesehatan melalui pendekatan interdisiplin dan multi universitas. Ketiga, meningkatkan pendidikan interprofesional yang saling berkorelasi satu sama lain untuk meningkatkan pengelolaan masalah kesehatan secara holistik. Adapun peserta dan narasumber yang hadir dalam kegiatan Virtual Summer Course 2020 ini berasal dari UGM, UI, UB, xxx, VU Belanda, NUS Singapre, Flinders University Australia, California Northstate University USA, maupun IMU Malaysia. (Wiwin/IRO; Foto: dok.panitia)