Ziarah Rombongan: Doa Bagi Guru dan Pahlawan

Pagi (5/2) di Yogyakarta mendung, kadang turun rinai-rinai hujan. Sekelompok orang berpakaian putih datang memenuhi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara dengan membawa keranjang berisi kelompak bunga berwarna putih dan merah. Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K)Onk selaku pimpinan ziarah memimpin jalannya prosesi penghormatan kepada arwah para pahlawan. Suasana sunyi dan khidmat perlahan menyusup begitu lagu nasional Mengheningkan Cipta dikumandangkan. Setelah karangan bunga diletakkan oleh pimpinan ziarah di Tugu Pahlawan, peserta acara berduyun-duyun menabur bunga ke pusara, seiring dengan do’a yang dipanjatkan bagi para pahlawan, para guru besar dan para penghulu institusi Gadjah Mada. Sebuah institusi yang mengakar kuat, menjulang tinggi dan senantiasa mengalirkan sungai-sungai manfaat menuju luasnya samudera pengabdian.

“Acara ini memang rutin diadakan setiap tahun pada pembukaan rangkaian peringatan Dies Natalis FK UGM dan RSUP Dr. Sardjito,” ujar dr. Ide Pustaka Setiawan, panitia sekaligus protokoler upacara penghormatan arwah para pahlawan di TMP Kusumanegara. Lebih lanjut Setiawan menuturkan bahwa acara ini merupakan momentum bagi kita untuk mengenang jasa para pahlawan, memberi semangat dalam menimba ilmu dan berkarya demi memanjukan FK UGM, RSUP Dr. Sardjito dan RS UGM.

Setelah prosesi penghormatan di TMP Kusumanegara usai, peserta acara beranjak untuk ziarah di makam yang lain seperti Kuncen, dimana mendiang Prof. Ismangoen disemayamkan, atau pemakaman dosen UGM di Sawit Sari, bahkan ada yang berziarah hingga Klaten. Peristiwa hari ini adalah sebuah ikhtiar merefleksikan seluruh pencapaian dan peristiwa yang telah membangun 3 institusi besar ini agar senantiasa berkarya dan mengabdi bagi masyarakat. Acara ini merupakan momentum untuk memandang ke belakang sebagai modal untuk melesat ke depan. (Hafiq/Reporter)