Workshop OASIS dan Trauma Perineum: Meningkatkan Keterampilan Medis di FK-KMK UGM

FK-KMK UGM. Departemen Obstetri Ginekologi FK-KMK UGM dan RSUP Dr. Sardjito menggelar Workshop “Obstetric Anal Sphincter Injury (OASIS) and Perineal Trauma” pada 10-14 Mei 2024 di Ruang Konferensi Departemen Obstetri Ginekologi FK-KMK/RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani trauma perineum dan cedera sfingter anal yang sering terjadi pada persalinan vaginal.

Narasumber workshop ini dari Hospital Tunku Azizah,Kuala Lumpur Malaysia yaitu Dr. Aruna Rangasamy, Dr. Nor Zila Hassan, Dr. Ng Poh Yin, dan Dr. Fazlin Harun. Materi yang dipaparkan mencakup topik anatomi klinis perineum, identifikasi faktor risiko dan pencegahan OASIS, manajemen OASIS, serta aspek medikolegal yang terkait dengan cedera tersebut.

Pada pemaparannya, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai trauma perineum, yang dialami lebih dari 85% perempuan saat persalinan, di mana 60-70% di antaranya memerlukan penjahitan. Dengan prevalensi robekan perineum derajat III dan IV yang bervariasi, penting bagi tenaga medis untuk mengenali dan mengelola dampak dari robekan tersebut. Pemaparan ini sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera maupun SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari dokter umum maupun spesialis obstetri ginekologi dan konsultan uroginekologi rekonstruksi mendapatkan kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan pembaruan pengetahuan. Adanya pelatihan ini diharapkan peserta dapat mengenali faktor risiko, melakukan tindakan pencegahan, menilai derajat robekan, serta memberikan perawatan pasca penjahitan yang optimal. Sehingga selaras dengan SDG 5: Kesetaraan Gender.

Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk mengatasi stigma dan ketidaktahuan yang sering dialami oleh perempuan terkait masalah kesehatan pasca persalinan. Banyak perempuan merasa malu dan tidak tahu harus mencari pertolongan ke mana, sehingga mereka cenderung menerima keadaan yang ada. Oleh karena itu, edukasi dan konseling yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan pasca persalinan.

Adanya workshop ini juga diharapkan para peserta dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan yang ada di lapangan dan memberikan perawatan yang lebih baik bagi pasien mereka. Kolaborasi ini juga berpotensi untuk meningkatkan potensi kerja sama, sehingga sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Endah Rahmawati/ Editor: Sitam).