FK-KMK UGM. Musim hujan belum juga usai hingga saat ini. Hal tersebut mengakibatkan timbul beberapa penyakit yang muncul. Dua di antaranya adalah penyakit Demam Berdarah (DBD) dan leptospirosis.
Penyakit yang sering terjadi pada musim hujan tersebut dibahas dalam perbincangan santai sore menarik bersama RAISA Radio oleh dr. Citra Indriani, M.P.H seorang epidemiologist FK-KMK UGM sebagai narasumber bersama dengan Ajeng Rahastri IP, S.Tr.Kes sebagai moderator.
Selain masih berhadapan dengan Covid-19, dr. Citra Indriani, M.P,H., menghimbau masyarakat untuk mewaspadai beberapa penyakit yang berpotensi muncul saat musim penghujan yaitu ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Ada potensi peningkatan kasus DBD saat musim hujan. Sebab, saat musim hujan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti sehingga penularannya juga semakin tinggi,” jelasnya, Senin (10/1).
Beberapa upaya 3 M yakni menguras, menutup, dan mengubur dianggap Citra perlu diperhatikan masyarakat agar bisa mencegah DBD. Selain itu, juga diikuti dengan langkah lainnya seperti menggunakan lotion anti nyamuk, rajin membersihkan tubuh, menggunakan kelambu guna menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypty.
“Seperti menguras bak mandi, vas bunga di kamar mandi, water dispenser menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan baju panjang, dan rajin membersihkan badan walaupun tidak bepergian ke manapun juga menjadi salah satu cara,” tambahnya.
Selain demam berdarah, Citra menyebutkan leptospirosis juga menjadi penyakit yang banyak timbul saat musim penghujan, terutama di daerah yang banyak terdapat genangan air atau kondisi banjir. Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir perlu mewaspadai penyakit akibat bakteri leptospira yang disebarkan melalui air kencing tikus ini. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang berbentuk Spiral ini dapat menginfeksi manusia lewat kulit, khususnya jika ada luka.
“Upayakan selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari leptospirosis,” imbau dosen FKKMK dan peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM ini.
Di samping itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu menjaga lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang tikus. Lalu, membersihkan saluran-saluran air di sekitar rumah supaya tidak tersumbat dan menjadi genangan saat hujan. Berikutnya, jika akan membersihkan saluran air diupayakan untuk menggunakan APD untuk mencegah terinfeksi bakteri leptosira.
Ia menambahkan penyakit diare juga rentan mengalami peningkatan saat musim penghujan, terlebih di daerah yang terdampak bencana banjir. Menurutnya, banjir biasanya menyebabkan sistem sanitasi terganggu sehingga berpotensi adanya peningkatan kasus diare di wilayah yang terkena banjir.
Lebih lanjut Citra menuturkan bahwa penyakit jamur kulit yang diakibatkan oleh kelembaban yang meningkat juga biasanya akan sering terjadi saat musim hujan datang. Lalu, penyakit lain yang biasa muncul adalah flu biasa.
Lantas bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mencegah infeksi muncul saat musim hujan? Citra menyebutkan masyarakat untuk menjaga imunitas, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, tetap rajin berolahraga serta menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Dapat juga dilakukan fogging dilingkungan sekitar apabila sudah ada yang terdeteksi terkena demam berdarah. Selain itu, masyarakat juga tetap diminta untuk patuh menjalankan protokol kesehatan 5M guna mencegah penularan Covid-19 karena penyebaran virus corona belum berhenti. (Yuga/Reporter)