FK-KMK UGM. Angina seringkali dianggap masuk angin oleh masyarakat awam. Padahal, menurut dr. Royhan Rozqie, Sp.JP., Ph.D dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK-KMK UGM, angina merupakan salah satu gejala penyakit jantung. Paparan lengkap mengenai angina ini disampaikan dalam Bincang Sehat RAISA (Radio Indonesia Sehat) pada Kamis (23/2) dengan judul “Waspada pada Angina”.
Menurut dr. Royhan, angina merupakan rasa nyeri yang timbul di dada, leher, punggung, dan bagian tubuh lainnya. Angina bisa terjadi karena asupan kebutuhan jantung tidak terpenuhi dengan baik. Kebutuhan jantung tidak terpenuhi karena adanya penumpukan plak yang menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi terhambat. “Rasa nyeri yang muncul bisa sangat hebat, seperti ditimpa beban berat,” tambahnya.
dr. Royhan juga menjelaskan bahwa sebenarnya pembentukan plak sudah terjadi sejak kita kecil. Perkembangan pembentukannya tergantung pada gaya hidup masing-masing. “Gaya hidup tidak sehat akan meningkatkan risiko perkembangan plak,” jelas dr. Royhan.
Ada beberapa penyakit yang menjadi faktor resiko munculnya angina. Penyakit tersebut adalah diabetes, hipertensi, dan kolesterol. “Oleh karena itu, penderita penyakit tersebut harus lebih waspada,” dr. Royhan menambahkan.
Perlu diingat bahwa tidak semua nyeri di dada adalah angina. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah nyeri yang dirasakan seseorang itu angina atau penyakit lainnya. Jika benar angina, dokter akan memberikan obat yang fungsinya melebarkan pembuluh darah. (Nirwana/Reporter)