Wamenkes RI Ajak Aksi Preventif di PGF 2025 untuk Ketahanan Kesehatan

FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan bersama Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan 19th Postgraduate Forum on Health System & Policy pada Selasa, 17 Mei 2025 di Yogyakarta. Forum ini merupakan bentuk kolaborasi akademik tingkat regional yang digagas sejak 2007 oleh FK-KMK UGM bersama Universiti Kebangsaan Malaysia dan Prince of Songkla University.

Mengangkat tema “Policy and Action for Sustainable Healthcare 2030”, forum ini menghadirkan akademisi, mahasiswa, dan praktisi untuk bertukar gagasan strategis dalam menjawab tantangan sistem kesehatan global yang semakin kompleks. Postgraduate Forum (PGF) diharapkan menjadi wadah pertukaran ide dan pemantik kolaborasi lintas disiplin serta lintas negara.

Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya aksi kebijakan yang berpandangan jangka panjang untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan. Menurutnya, transformasi kesehatan bukan sekadar teori, tetapi harus diwujudkan dalam langkah konkret yang berbasis data dan kolaborasi.

Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., dalam paparannya menyampaikan bahwa sistem kesehatan Indonesia kini berfokus pada upaya preventif dan promotif. Ia menegaskan pentingnya penguatan puskesmas, kesiapan tenaga kesehatan, serta percepatan respons terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, sinergi antar sektor seperti pendidikan, infrastruktur, dan ketahanan pangan dinilai krusial dalam membangun sistem yang adaptif dan inklusif.

Melalui forum ini, FK-KMK UGM menegaskan komitmennya dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Ketiga tujuan ini menjadi fondasi dalam memperkuat peran akademik dan kebijakan berbasis bukti guna membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan dan tangguh dalam menghadapi tantangan global. (Kontributor: Mashita Inayah).