FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM sebagai tim vaksinator dibawah koordinasi dari Academic Health System (AHS) UGM turut serta dalam pencanangan pemberian vaksin COVID-19 pada Ibu hamil secara nasional. Sebanyak 1.100 ibu hamil di DIY mendapatkan vaksinasi di Grha Sabha Pramana Univesitas Gadjah Mada (GSP UGM) dengan disaksikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Wakil Gubernur (KGPAA) Pakualam X, Raden Mas Wijoseno Hario Bimo, Kamis (19/8).
Acara ini diselenggarakan oleh AHS UGM bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, Pemerintah Daerah DIY, BKKBN, Organisasi Profesi Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) didukung oleh POLDA DIY dan KATGAMA menargetkan pemberian vaksinasi kurang lebih hampir 14.000 ibu hamil di DIY yang diharapkan selesai pada akhir Oktober 2021. Hal ini disampaikan oleh dr. Irwan Taufiqur Rachman SpOG (K), Organisasi Profesi Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) cabang Yogyakarta. Langkah ini sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait percepatan vaksinasi di Indonesia, khususnya untuk para ibu hamil.
POGI merekomendasikan untuk segera dilakukan percepatan dan perluasan vaksinasi ibu hamil ini terutama untuk ibu hamil yang tinggal di daerah transmisi infeksi yang tinggi atau tenaga Kesehatan, ibu hamil dengan risiko tinggi (meliputi usia diatas 35 tahun, obesitas, memiliki komorbid berupa hipertensi atau diabetes) atau ibu hamil risiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19.
Menurut Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG (K), Ph.D, selama 1.5 – 2 tahun ini mortalitas kematian ibu hamil meningkat, “untuk meningkatkan imunitas dan kesehatan ibu hamil, kami rutin menyelenggarakan vaksinasi dan membantu POGI dan pemerintah menjangkau ibu hamil sebanyak mungkin.”
Ibu hamil sangat rentan terhadap infeksi COVID-19, terlebih pada varian Delta. Risiko yang ditimbulkan bagi ibu hamil jauh lebih cepat mengalami perburukan kondisi dan memerlukan perawatan intensif serta memerlukan alat bantu nafas mekanik jauh lebih besar dibandingkan perempuan yang tidak hamil. Sehingga pemberian vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil sebagai salah satu upaya strategis untuk melindungi ibu dan janin yang dikandung dari infeksi COVID-19.
dr. Irwan menambahkan, diharapkan ketika ibu hamil telah menerima vaksin maka sistem imun segera terbentuk, sehingga membantu tubuh dalam melawan infeksi COVID-19. Apabila terjadi infeksi maka akan mencegah terjadinya keparahan penyakit. Manfaat lain dari vaksinasi juga memberikan perlindungan kekebalan terhadap janin yang dikandungnya dari infeksi COVID-19 karena mendapatkan kekebalan adaptif yang diperoleh dari ibu yang telah menerima vaksinasi.
Pemberian vaksin dapat menimbulkan efek samping yang tidak berbeda dengan wanita tidak hamil. Efek samping yang kerap timbul adalah demam, walau jarang, reaksi alergi dapat timbul pasca penyuntikkan vaksin COVID-19.
Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., Asean. Eng. menyampaikan pelaksanaan vaksinasi ibu hamil di UGM karena tempat yang luas, ada mahasiswa yang bisa membantu pelaksanaan, dan Dekan FK-KMK mempunyai teman-teman yang mengkoordinir kegiatan.” (Dian/IRO)