FK-KMK UGM. Menurut Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2011 sampai 2016 estimasi dan proyeksi HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan peningkatan prosentase jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) setiap tahunnya. Selain itu, data di provinsi juga menunjukkan peningkatan jumlah ODHA, salah satunya di DIY. Disamping jumlah yang terus bertambah, menurut Herek (2002) ODHA juga dilabeli dengan stigma yang buruk dan dicap sebagai “pendosa” yang harus dijauhi oleh masyarakat. Hal ini berdampak pada mental dan psikososial ODHA yang cenderung menutup diri (introvert), memiliki harga diri rendah (HDR), dan tidak produktif.
Saat ini di D.I.Yogyakarta sudah banyak berdiri LSM yang berfokus untuk memberi dukungan pada ODHA, salah satunya yaitu LSM Victory Plus. Kehadiran dari LSM untuk ODHA ini diharapkan dapat memberi perspektif positif pada ODHA, bahwa ODHA juga bisa sejajar dan hidup berdampingan dengan masyarakat lain serta bisa melanjutkan hidup dengan tetap produktif dan tidak bergantung pada orang lain. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi apa yang dilakukan LSM Victory Plus Yogyakarta dalam memberdayakan ODHA dan bagaimana pengaruhnya terhadap ODHA tersebut.
URIP IKU URUP: Studi Kasus Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Victory Plus Yogyakarta dalam Memanusiakan ODHA merupakan penelitian sosial humaniora karya mahasiswa UGM, Fajar Arumningtyas (FKKMK), Nadia Atina Solihati (FKKMK) dan Anggit Novitariasari (FISIPOL) dengan Rusyad Adi Suriyanto sebagai dosen pembimbingnya. Penelitian ini mendapat pendanaan dari Dikti melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang penelitian tahun 2018.
Metode penelitian yang kami gunakan yaitu metode kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui studi literatur; jurnal dan web, wawancara dengan perwakilan pihak pengelola LSM Victory Plus, Focus Discusion Group (FGD) terhadap 10 ODHA usia produktif penerima program ekonomi kreatif dan observasi ke tempat usaha ODHA tersebut.
Analisis data yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya, LSM Victory Plus memiliki 6 program utama , yaitu: pendampingan kelompok sebaya, pendampingan ODHA dan Orang HIdup Dengan HIV/AIDS (OHIDHA) di rumah (home visit), pendampingan ODHA dan OHIDHA di rumah sakit, peningkatan hasil ODHA (income generating), pelatihan / Training, dan sosialisasi HIV/AIDS yang mana keseluruhan program memiliki keterikatan. Program-program tersebut bertujuan sebagai bentuk penanganan kasus HIV/AIDS. Selain itu juga terdapat program yang berbentuk upaya pemberdayaan ODHA, agar mereka tetap dapat beraktivitas seperti masyarakat lain. Aktivitas yang dimaksud adalah bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang diperoleh dari pemerintah terutama dinas sosial. Bantuan ini diberikan pada ODHA yang sudah memiliki usaha sendiri. Manfaat yang dapat dirasakan ODHA dengan adanya bantuan UEP ini antara lain; menyembunyikan kondisi kesehatan untuk menghindari diskriminasi dengan menjalankan usaha, meringankan beban biaya pengobatan, dan tetap produktif dengan keterbatasan kondisi kesehatan.
Nadia menyampaikan tujuan akhir dari PKM ini adalah publikasi ilmiah dan rekomendasi kebijakan, “dalam waktu dekat targetnya publikasi ilmiah dan submit di konferensi.” (Fajar, Nadia/Kontributor; Foto: dok. Pribadi)