FK-KMK UGM. Pusat Kajian Kesehatan Anak-Pediatric Research Office (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan tema “Vaccine Journey and Implementation Issue” pada Jumat (27/10) di Auditorium lantai 1 Gedung Pascasarjana Tahir FK-KMK UGM.
Julie Binnes MBBS, FRACP, MD, FAHMS dari University of Melbourne menjadi narasumber dalam kegiatan ini dengan membawakan materi “From Discovery to Implementation: The Development Journey to RV3-BB Rotavirus Vaccine”. Sebelum vaksin rotavirus dapat digunakan secara umum oleh publik, lebih dari 600.000 kematian setiap tahunnya disebabkan oleh Rotavirus Gastroenteritis.
Saat ini rotavirus masih menjadi penyebab kematian lebih dari 200.000 anak-anak di bawah lima tahun tahun. Data tersebut belum termasuk anak-anak yang menjadi pasien dari rotavirus yang dirawat di rumah sakit.
Terdapat beberapa tantangan dalam pengenalan vaksin rotavirus di wilayah Asia-Pacific, yaitu biaya, kesenjangan vaksin global, persaingan dalam jadwal vaksin bayi yang padat, preferensi terhadap vaksin lokal, dan aspek kebudayaan.
Untuk menekan angka kematian yang disebabkan rotavirus, masih ada banyak hal yang perlu dilakukan seperti memperkecil kesenjangan dalam akses terhadap vaksin, cakupan vaksin, dan kesenjangan pasokan vaksin.
Apabila hal ini dapat terwujud, maka kita telah berhasil berkontribusi dalam mencapai good health dan well-being, seperti yang ada pada poin ketiga SDG. Namun, masih banyak tantangan yang harus diselesaikan bahkan dalam fase pengenalan vaksin kepada publik. Untuk itu, kolaborasi lintas ilmu perlu dilakukan supaya strategi pengenalan hingga penggunaan vaksin dapat berjalan baik.
Kegiatan training dan workshop ini merupakan salah satu bentuk usaha untuk mewujudkan SDG ke-4 yaitu quality education serta SDG ke-17 yaitu partnership for the goals. Di mana dengan diadakannya training dan workshop, diharapkan mampu terwujud suatu pendidikan yang berkualitas. Serta adanya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk tujuan yang sama, yaitu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas. (Nirwana/Reporter. Editor: Achmad Kevin Ismandhani)