Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat dengan Kolaborasi

FK-KMK UGM. Program Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menyelenggarakan Public Health Symposium 10th pada Kamis (25/5) dan Jumat (26/5) melalui zoom meeting. Simposium ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kualitas hidup masyarakat, tetapi juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) pada poins SDGs 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDGs 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Simposium ini bertujuan untuk menyediakan wadah bagi praktisi kesehatan masyarakat, akademisi, dan peneliti berbagi aksi kolektif mereka selama pandemi. Simposium juga dapat meningkatkan kesiapan mahasiswa sarjana kesehatan masyarakat untuk mengadvokasi dan menganalisis masyarakat program kesehatan, karena mereka belajar dari pengalaman yang dibagikan oleh para profesional di lapangan.

Dekan FK-KMK, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH hadir memberi sambutan. Dirinya mengatakan bahwa tema yang diambil dalam simposium ini sejalan dengan tema dies natalis FK-KMK yang ke-77. “Konsep sinergi atau kolektif sangat perlu diangkat karena masalah kesehatan semakin kompleks. Pemecahan masalah kesehatan tersebut tidak akan berhasil secara maksimal tanpa kerjasama kita bersama,” jelas dr. Yodi.

Hadir pula Ketua Prodi Magister Ilmu Kesehatan, Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA memberikan paparan dalam keynote speak. Dokter Mubasysyir mengatakan bahwa komunitas spesifik dengan menunjuk narasumber yang kompeten sebaiknya dilakukan sejak dini oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi. “Salah satu contohnya adalah apa yang sedang kita lakukan melalui simposium ini,” terang dr. Mubasysyir. Tujuan dari diskusi dalam simposium ini adalah mencoba membahas masalah yang ada di sekitar dan mencari solusinya bersama-sama.

Dalam simposium 2 hari ini, ada banyak topik yang akan dibahas. Beberapa topik tersebut adalah kesehatan masyarakat, lingkungan hidup, serta nutrisi tepat untuk meningkatkan kualitas hidup. (Nirwana/Reporter)