FK-KMK UGM. Tanggap darurat bisa meningkatkan akses layanan kesehatan dan mengurangi dampak ketidaksiapan terhadap pemenuhan sumber daya kesehatan saat penanggulangan bencana maupun krisis kesehatan, ketua Pokja Bencana FK-KMK UGM, Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep mengungkapkan dalam acara Forum Nasional XII Topik 7. Forum dengan tema “Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Saat Krisis Kesehatan dengan Digitalisasi Peta Respon” yang diselenggarakan oleh Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia, Senin (24/10) melalui zoom meeting dan siaran langsung kanal Youtube PKKMK FK-KMK UGM.
dr. Eko Medistianto, M.Epid hadir memaparkan materi terkait Kebijakan Peta Respon Krisis Kesehatan. Menurutnya, peta respon adalah peta yang dibuat saat darurat/krisis bencana. “Tujuan pembuatan peta respon adalah untuk memudahkan petugas HEOC/Klaster Kesehatan dalam menempatkan relawan kesehatan agar tidak terjadi tumpang tindih dan tim relawan yang bertugas bisa terdistribusi dengan baik,” tambahnya.
Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lumajang, Dr Bayu Wibowo menyampaikan pengalaman terkait Penyusunan Peta Respon saat Bencana Erupsi semeru dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. Arsan Masdy, SKG., MAP memaparkan pengalaman Penyusunan Peta Respon saat Bencana Gempa Mamuju, Policy Brief oleh Made Agus Sugianto, SKM., M.Kes dengan judul “Strategi Penanganan Krisis Kesehatan di Kabupaten Badung” dan Dr. Dra. Sri Siswati, Apt, SH, M.Kes dengan judul “Efektifkah Mengatasi Penyakit TBC seperti Covid-19?” (Nirwana/Reporter)