FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Kanker Dharmais, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan PKR (Pusat Kolaborasi Riset) PrOmics pada Senin (9/10) di Auditorium Lantai 8 Gedung Pascasarjana Tahir FK-KMK UGM.
Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana, M.Med.Sc., Ph.D (Kepala Pusat Kolaborasi Riset PrOmics dari FK-KMK UGM) mengatakan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki era kedokteran presisi. “Bola sudah ada di tangan kita, apakah bola bisa meluncur sesuai dengan tujuan, itu semua tergantung bagaimana kita mengendalikannya,” ungkapnya. Harapannya, dengan kedokteran presisi ini, penyakit genetik seperti kanker bisa mendapat penanganan yang maksimal.
Di negara berkembang, jumlah kasus kanker dan kematian akibat kanker meningkat pesat. Menurut Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH (Dekan FK-KMK UGM) permasalahan ini bisa dikendalikan oleh negara berkembang dengan kolaborasi multi-intitusi. “Maka dari itu, peresmian PKR PrOmics ini menjadi salah satu wujud upaya kolaborasi tersebut,” jelas Prof. Yodi.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPDKGEH, MMB, FINASIM (Dekan FK UI) mengungkapkan bahwa sudah dilakukan mapping suku bangsa di Indonesia. Hasilnya adalah gambaran genomik dari berbagai suku tersebut. Melalui langkah ini, secara tidak langsung peneliti peduli dengan perkembangan kedokteran presisi. “Harapannya, kontribusi kita melalui kolaborasi ini akan membuat Indonesia dipandang sebagai negara yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan kedokteran presisi,” tambahnya.
Direktur RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito, MARS menjelaskan bahwa dalam distribusi layanan kanker sebagai perwujudan dari pengembangan kedokteran presisi, terdapat satu pilar yang berkaitan dengan diagnosis dan tata laksana. Di masa depan, diagnosis dan tata laksana akan disesuaikan dengan bagaimana kedokteran presisi berjalan.
BRIN sebagai wadah para peneliti untuk berkolaborasi, mengharapkan adanya peningkatan budaya atas hal tersebut. Prof. Agus Haryono, M.Sc. (Deputi Fasilitas Riset dan Inovasi, BRIN) mengharapkan sumber daya manusia di masing-masing institusi bisa dimaksimalkan. Hal tersebut bertujuan supaya penanganan kanker melalui kedokteran presisi bisa segera terwujud.
PKR PrOmics adalah kolaborasi penelitian kanker multi-omics oleh FK-KMK UGM, Fakultas Kedokteran UI, RSUP Dr. Sardjito, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dan RS Kanker Dharmais yang didukung oleh Organisasi Riset Kesehatan dan Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, terkait penelitian kanker payudara, paru, kolorektal, serviks dan nasofaring. PKR PrOmics diharapkan dapat menjadi media kolaborasi SDM dengan kompetensi tinggi dalam riset translasional menuju precision oncology di Indonesia yang unggul. (Nirwana/Reporter)