FK-KMK UGM. Universitas Gadjah Mada menjadi yang pertama menyelenggarakan program S2 dalam bidang Bioetika di Indonesia. Pusat Bioetik dan Humaniora Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM (FK-KMK UGM) menawarkan pendidikan bioetika di UGM, tidak hanya dalam bidang ilmu kesehatan tetapi juga dalam bidang ilmu disiplin lain. Saat ini, merumuskan program master Bioetika menjadi pekerjaan yang penting, seperti yang disampaikan Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. saat membuka acara Ethics Teachers’ Training Course (ETTC) di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM (30/7).
Pusat Bioetik dan Humaniora Kesehatan FK-KMK UGM menjadi tuan rumah dalam kursus yang diselenggarakan atas kerja sama dengan UNESCO dalam program UNESCO’s bioethics professional capacity-building. Kursus ini bertujuan untuk mendukung dan memajukan kapasitas dosen etika dalam meningkatkan kualitas pendidikan Bioetika di seluruh dunia serta bioetika signifikan dan relevan dengan masalah global saat ini.
Acara ini terselenggara penuh atas dukungan universitas, Sekolah Pascasarjana UGM dan diorganisir oleh Pusat Bioetika dan Humaniora Kesehatan FK-KMK UGM. “Melalui acara ini, kami harap dapat belajar dan bertukar ide serta pengalaman untuk meningkatkan kapasitas profesional, khususnya dalam mengajar etika,” ungkap Ketua Pusat Bioetika dan Humaniora Kesehatan Prof. dr. Yati Soenarto, Sp.AK., PhD. Prof. Yati juga menyampaikan bahwa peserta dan observer berasal dari berbagai macam latar belakang keahlian dan juga berbagai kota bahkan negara, seperti India, Mongolia dan Samoa.
“Kami percaya bahwa bioetika berpotensi besar dalam membangun identitas nasional,” ujar Rektor UGM. (Dian/IRO)