From Data to Action for Tobacco Control

Foto Reportase Training webPusat Perilaku dan promosi Kesehatan (Center of Health Behavior and Promotion) FK UGM bekerjasama dengan US CDC (United States Centers for Disease Control and Prevention) menyelenggarakan “3 day workshop” yang bertajuk Data to Action for Tobacco Control. Workshop ini diselenggarakan pada tanggal 28–30 April 2015 di Hotel Merapi Merbabu Yogyakarta. Acara ini dibuka oleh Prof. dr. Suhardjo, SpM(K) dari perwakilan dekanat Fakultas Kedokteran UGM dan dilanjutkan dengan sesi pendahuluan oleh Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D selaku Master of Training dan juga Ketua CHBP FK UGM. Selanjutnya, bertindak selaku perwakilan CDC Atlanta adalah Mai Nguyen, MPH.

Peserta pelatihan ini terdiri dari mahasiswa UGM dan UI dengan minat penjurusan FETP, Promkes dan Perilaku, serta Manajemen Kebijakan Kesehatan/KMPK, serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Tujuan pelatihan ini adalah untuk membekali peserta agar mampu memperoleh pengetahuan mengenai epidemi tembakau di Indonesia serta memanfaatkan data yang tersedia dan penelitian untuk mendukung intervensi kebijakan dalam mendukung pengendalian tembakau lokal dan prioritas kesehatan masyarakat nasional. Output dari pelatihan ini adalah merancang proposal penelitian mengenai tobacco control serta berkesempatan untuk memperoleh hibah penelitian dari US-CDC.

Fokus agenda kegiatan workshop hari pertama adalah mengenai penggunaan basis data untuk pengendalian bahaya tembakau dan pendalaman mengenai aspek-aspek prioritas lainnya dalam pengendalian bahaya tembakau, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Selanjutnya, fokus pendalaman pelatihan pada hari kedua adalah mengenai pemilihan topik-topik penelitian mengenai tobacco control serat pemilihan metode dan alat analisis, sedangkan fokus pelatihan pada hari ketiga adalah mengenai skema serta tips dan trik penembusan proposal penelitian untuk konferensi dan hibah.

Selain sesi kuliah yang dipandu oleh para pakar dari berbagai latar belakang, seperti Kementerian Kesehatan RI, WHO Indonesia, US National Cancer Institute, US CDC, RTI International, FETP Indonesia, UGM, dan UI; sebanyak 36 orang peserta berinteraksi dalam satu kelompok kecil yang dipandu oleh para fasilitator dan co-fasilitator kelompok. Metode pembelajaran dengan adanya sistem diskusi dan presentasi dalam kelompok kecil dan kelompok besar menjadikan pelaksanaan workshop lebih hidup dan implementatif.

Pada sesi fieldwork di hari kedua, para peserta di dalam masing-masing kelompok juga dilatih untuk membangun instrumen dan alat analisis penelitian serta photovoice kajian kepatuhan mengenai Tobacco Advertisement, Promotion and Sponsorship (TAPS). Hasilnya mampu mendokumentasikan keunikan dan fakta-fakta lapangan yang apik dan akan dikembangkan sebagai bagian dari proyek yang akan dijalankan kedepannya. Baik para peserta maupun narasumber sangat antusias dengan hasil photovoice yang ditampilkan para peserta mengenai banyaknya pelanggaran UU penerapan pengendalian bahaya tembakau dan pelanggaran peraturan iklan dan promosi rokok, baik dalam lingkup kawasan publik, universitas, serta adanya dokumentasi pelanggaran terselubung iklan rokok yang didapat dari dunia maya (internet). Sedangkan pada sesi terakhir hari ketiga, para peserta dievaluasi oleh para pakar mengenai kelayakan proposalnya berdasarkan beberapa kriteria tertentu agar dapat menembus high level conference or grant.

Disaat rokok menjadi ancaman besar yang sedang mengintai negara ini, workshop ini diharapkan sebagai langkah awal dalam upaya memperkuat para akademisi maupun praktisi dalam menganalisis sumberdaya, baik data, kebijakan, dan material lainnya, sebagai suatu langkah nyata penerapan tobacco control dan pengembangan sistem kesehatan untuk penyakit tidak menular di Indonesia. (Dea/CHBP)