Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) RSUP Dr. Sardjito pada malam Jum’at (4/2) mendadak ramai. Rupanya saat itu akan digelar acara Tirakatan sebagai acara pertama dalam serangkaian kegiatan memperingati Dies Natalis Fakultas Kedokteran UGM ke-70, HUT RSUP Dr. Sardjito ke-34 dan Rumah Sakit UGM ke-4.
Kegiatan Tirakatan dan Ziarah memang rutin diadakan setiap tahunnya dalam rangka refleksi terhadap diri dan institusi, menilai kadar manfaat pada masyarakat. “Acara Tirakatan ini diselenggarakan untuk mengenang para guru besar yang telah berjasa bagi FK UGM, RSUP Dr. Sardjito dan RS UGM agar generasi penerus dapat mengikuti jejak-jejaknya,” ujar Drs. Dumono M.Pd.I.
Dalam sambutannya, Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, dr. M. Syafak Hanung, Sp.A, menekankan pentingnya tenaga kesehatan untuk mengambil nilai juang dari pada pendahulu. “Tema Dies Natalis pada tahun ini adalah Pemantapan Sumber Daya RS UGM sebagai rujukan nasional dan dalam Academic Health System (AHS).”
Senada dengan dr. Syafak, Dekan FK UGM, Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K)Onk menyampaikan bahwa dengan integrasi ketiga institusi ini tidak disikapi sebagai masalah dan beban, melainkan sebuah tantangan dan kesempatan demi menemukan jalan terbaik untuk saling berkolaborasi meningkatkan kesehatan masyarakat. “Tirakatan ini kita jadikan momentum untuk berefleksi. Semoga tahun ini dapat terjadi integrasi terbaik,” ucap Prof. Teguh.
Semangat dr. Arief Budiyanto, Sp.KK(K), Ph.D dalam sambutannya mewakili Direktur Utama RS UGM sangat kentara karena untuk pertama kalinya RS UGM turut bersama FK UGM dan RSUP Dr. Sardjito dalam peringatan ini. “Momentum ini sungguh tepat karena RS UGM sendiri berdiri pada waktu yang berdekatan dengan RSUP Dr. Sardjito dan FK UGM” ujar dr. Arief. Selain itu dr. Arief memaparkan bahwa RS UGM, diantara 24 RS Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia, merupakan RS terbaik. Terbukti, RS UGM sukses memperoleh akreditasi paripurna KARS pada akhir Januari 2016 lalu. Pencapaian ini tentu tidak lepas dari kontribusi seluruh pihak, pegawai dan jajaran direksi serta bimbingan dan kerjasama dengan FK UGM dan RSUP Dr. Sardjito. dr. Arief pun berharap pencapaian ini dapat terus meningkat dalam kerangka AHS, dimana kualitas pendidikan dan pelayanan masyarakat meningkat berdasarkan riset-riset yang mumpuni.
Setelah didahului dengan acara makan malam, Tirakatan memasuki acara utama yaitu Pemaparan Sejarah FK UGM, RSUP Dr. Sardjito dan RS UGM oleh Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp. A(K) dan Doa bersama yang dipimpin oleh dr. Probosuseno Sp. PD, K-Ger, FINASIM.
Prof. Taryo memaparkan sejarah berdirinya FK UGM, RSUP Dr. Sardjito dan RS UGM. Beliau menuturkan bahwa sudah selayaknya rumah sakit dan fakultas jadi satu. Seperti di Vrije Universiteit, Amsterdam, terdapat jembatan antara fakultas dan rumah sakit sarana penghubung. Namun ternyata penggunaannya lebih dari itu. Jembatan yang tersusun atas 3 lantai tersebut digunakan pula sebagai laboratorium dan kantor. FK UGM dan RSUP Dr. Sardjito pun memiliki jembatan yang serupa sebagai pemersatu institusi pendidikan.
Sebagai penutup refleksi sejarahnya, Prof. Taryo menyampaikan amanat dari Prof. Dr. Sardjito terhadap generasi muda, “FK UGM / RSUP DR. Sardjito harus mampu membentuk manusia susila yang mempunyai keinsyafan bertanggung jawab atas kesejahteraan Indonesia khususnya dan dunia umumnya, dalam arti berjiwa bangsa Indonesia.” Dirgahayu FK UGM, RSUP Dr. Sardjito dan RS UGM! (Hafiq/Reporter)