Tips Wawancara Lancar untuk Peneliti

FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK UGM) kembali menyelenggarakan BreaK (Bicara tentang Kualitatif) edisi ke-65  dengan topik “Tips Wawancara” pada Jumat (10/11).

BreaK kali ini mengundang narasumber dari Fakultas Farmasi Universitas Hassanudin, Bustanul Arifin, S.Farm, Apt, M.Sc, Ph.D  memberikan tips-tips wawancara dari pengalamannya sebagai peneliti. Bustanul Arifin mengatakan bahwa hal paling penting dari proses wawancara adalah persiapan. Dengan persiapan yang matang, proses selanjutnya akan berjalan lancar.

Beberapa persiapan yang harus diperhatikan adalah interview guideline, memperhatikan etik, memahami partisipan, dan membuat janji temu dengan partisipan. “Interview guideline yang dibuat harus dipahami oleh peneliti. Apabila peneliti tidak memahaminya, wawancara tidak akan maksimal dan data yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan,” jelasnya.

Bustanul Arifin juga menyampaikan bahwa pertanyaan harus disampaikan kepada partisipan berurutan dari yang paling penting. Untuk pertanyaan-pertanyaan sensitif yang akan mempengaruhi emosi partisipan, sebaiknya disampaikan di akhir supaya partisipan bisa memberikan jawaban yang maksimal di awal.

Untuk memahami partisipan, bantuan dari pihak lain sangat penting. Misalnya dalam penelitian dengan partisipan pasien kanker, peneliti bisa minta bantuan kepada perawat untuk mendapatkan partisipan yang potensial. Dalam hal ini, perawat memiliki interaksi paling intens dengan pasien sehingga ia bisa mengenali karakteristik setiap pasien.

Tips terkait hal-hal teknis juga harus diperhatikan, seperti tepat waktu dalam janji temu, membawa alat perekam minimal 2 (untuk cadangan apabila salah satu alat rusak), dan memberi reward nerupa bingkisan atau materi kepada partisipan atas waktu yang telah diluangkan untuk proses wawancara. Proses terakhir yang paling penting adalah segera membuat transkrip. Ini bertujuan supaya peneliti bisa menambahkan pertanyaan dalam interview guideline apabila ada pertanyaan terlewat pada partisipan sebelumnya.

Kegiatan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4, yang menargetkan peningkatan kualitas pendidikan. (Nirwana/Reporter. Sumber foto: freepik.com. Editor: Arum Tri Wahyuningsih)