Tips supaya Tulisan dapat Dimuat di Media

promKes

Yogyakarta – Kamis (26/3) mahasiswa angkatan 2014 Minat Perilaku dan Promosi Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM mengadakan kunjungan lapangan di Radar Jogja-Jawa Pos Yogyakarta sebagai bagian dari mata kuliah wajib ‘Media dan Komunikasi Kesehatan’. Rombongan yang dipimpin dosen pembimbing lapangan Supriyati, S.Sos, M.Kes terdiri atas 14 mahasiswa dan 3 staf kependidikan. Tujuan kunjungan untuk mendukung pencapaian kompetensi mahasiswa sebagai ahli promosi kesehatan yang dituntut mampu berkomunikasi dengan masyarakat di level manapun, termasuk komunikasi melalui media sehingga wawasan tentang proses pembuatan berita maupun press release sangat diperlukan.

Redaktur Radar Jogja, Ahmad Ikhwanuddin yang  menerima rombongan FK UGM menjelaskan tentang proses pembuatan berita untuk media cetak (koran) serta berbagai tips agar tulisan kita dapat dimuat di koran. Pak Iwa, demikian biasa dia dipanggil, menambahkan bahwa selama ini banyak kiriman artikel atau berita yang dengan terpaksa harus ditolak oleh redaktur. Alasan penolakan pun beragam, mulai dari tema yang kurang sesuai hingga tulisan yang masih sarat dengan bahasa akademik. Semestinya, tulisan yang akan dipublikasikan ke media massa menggunakan bahasa populer dengan memilih terminologi umum yang mudah dipahami oleh pembaca. Bidang kedokteran diakuinya banyak menggunakan istilah jargon kedokteran yang masih asing bagi awam sehingga memang perlu diterjemahkan lagi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh khalayak pembaca.

 

Pemuatan berita di media massa juga bergantung pada “siapa” yang menjadi sumber berita. Jika isi berita ditulis dengan mengacu pada narasumber yang banyak dikenal oleh masyarakat atau orang yang memiliki jabatan tertentu, maka peluang tulisan untuk dimuat menjadi lebih besar. Untuk press release, perlu lebih jelas siapa penanggungjawabnya, misal nama institusi seperti BEM FK UGM, atau nama pusat studi, tidak hanya sekedar ditulis “mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM”.

Menurutnya, saat ini masyarakat memang lebih menyukai berita kriminalitas, politik, selebritis dan peristiwa aktual. Meskipun demikian, berita-berita dengan topik kesehatan tetap dapat disampaikan selama dikemas dengan bahasa populer yang mudah diterima masyarakat serta mampu menarik minat pembaca. Cara menarik minat pembaca adalah dengan mengemas judul yang kreatif dan menggunakan sudut pandang pembaca, bukan hanya dari perspektif penulis. Sebelum mengakhiri kunjungan ke Radar Jogja, rombongan diajak  melihat secara langsung cara kerja layouter, proses mendesain suatu berita supaya lebih enak dan nyaman dibaca dan sesuai dengan kolom-kolom yang telah ditentukan redaktur.   [sumber: Triasih PromKes]