FK-KMK UGM. Polusi udara merupakan salah satu penyebab utama penyakit dan kematian yang sejatinya bisa dihindari secara global. Sekitar 4,3 juta kematian per tahun di negara berkembang berkaitan dengan paparan polusi udara rumah tangga (dalam ruangan). Dan lebih dari 3,7 juta kematian per tahun dikaitkan dengan polusi udara luar ruangan. Paparan tersebut mengawali kegiatan kuliah tamu (joint lecture) dari VU University Medical Center, Marianne van Elteren, PhD, Selasa (18/12) di ruang Pascasarjana FK-KMK UGM dengan tema: “Climate Change and Health”.
“Terdapat kasus kesehatan yang serius berkenaan dengan dampak paparan polusi udara rumah tangga, seperti: penyakit respirasi akut pada anak-anak, penyakit paru obstruktif kronik, diikuti dengan penyakit jantung maupun stroke,” ungkapnya. Bahkan, Elteren menambahkan bahwa lebih dari separuh kematian akibat pneumonia pada anak usia 5 tahun dapat dikaitkan dengan akibat paparan polusi udara rumah tangga yang sangat membahayakan kesehatan anak-anak.
Beberapa tawaran alternatif solusi pun ditawarkan untuk mengurangi paparan dampak polusi udara, seperti halnya pengurangan polusi udara di titik sumber, misal berasal dari: energi pembangkit listrik, transportasi, perencanaan kota, gedung, industri maupun pertanian. “Terlebih lagi, penting kiranya mempromosikan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan menjauhkan anak-anak kecil dari asap rokok”, ungkap Elteren.
Kuliah tamu dihadiri oleh puluhan mahasiswa Pascasarjana FK-KMK UGM. Turut bergabung menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut, Guru Besar Kesehatan Masyarakat sekaligus pakar kesehatan lingkungan, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH yang memaparkan materi mengenai “Climate Change Isuses in environmental health”. (Wiwin/Reporter).