Tim SlimMe: Most Popular Vote dalam kompetisi TMU-MIT (Sana) Hackathon 2017

Berangkat dari kepedulian terhadap besarnya masalah obesitas sebagai masalah kesehatan global yang juga terjadi di Indonesia, keempat mahasiswa yang tergabung dalam tim SlimMe (Bagas Suryo Bintoro-Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial, Annisa Ristya Rahmanti-Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Aldilas Achmad Nursetyo-Taipei Medical University, Taiwan, dan Hanas Subakti-National Central University, Taiwan) mengembangkan suatu aplikasi berbasis chatting untuk pengaturan berat badan. Aplikasi ini dinilai cocok diterapkan sebagai sebuah inovasi kesehatan karena mampu menjawab kekurangan aplikasi sejenis yang telah ada. Dengan tingkat kepemilikan gawai yang tinggi di kalangan masyarakat, aplikasi ini dikembangkan sebagai personal diet assistant yang mampu membantu mengontrol berat badan penggunanya.

Tidak hanya praktis, aplikasi ini dirancang dengan mengedepankan sisi humanis yang sering terlupakan oleh pengembang aplikasi. Pengguna akan mendapatkan pengalaman konsultasi gizi yang nyata seperti sedang berkonsultasi dengan ahli gizi. Pengguna juga akan mendapatkan umpan balik atas perilaku dietnya, baik saat pengguna mampu mengontrol dengan baik ataupun ketika pengguna masih gagal dalam menjalankan pola makan sehat. Inovasi ini kemudian berhasil mengantarkan mereka merebut Most Popular Vote dan juga menyabet peringkat ketiga dalam kompetisi TMU-MIT (Sana) Hackathon 2017 membawa pulang total hadiah senilai NTD 42.000.

Pengetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan dalam ajang TMU-MIT (Sana) Hackathon 2017 diharapkan tidak hanya akan berhenti menjadi sebuah konsep. Beberapa rencana tindak lanjut telah disusun oleh tim. Tindak lanjut dari kompetisi ini adalah mengembangkan aplikasi agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Hackathon adalah kompetisi hacking marathon selama 3 hari yang diselenggarakan pada 6-8 Oktober 2017 dan bertujuan untuk menciptakan inovasi teknologi di bidang kesehatan dengan berbasiskan “big data” dan “artificial intelligence.” Kompetisi yang bertajuk “Evolving HIoT Big Data to Health Artificial Intelligence (HIoT 2 HAI)”, merupakan kolaborasi kedua antara International Center for Health Information Technology, Taipei Medical University dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sana Global Team, Boston, US, dan MIT Critical Data.

Peserta Hackathon 2017 terdiri atas 12 tim yang berasal dari berbagai negara dan latar belakang. Tidak hanya berlomba, peserta juga akan mendapatkan pembinaan dari mentor yang berasal dari kalangan akademisi dan pelaku usaha dalam bidang teknologi informasi kesehatan. (Bagas Suryo/Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial)

Berita Terbaru