Tim Pengabdian Masyarakat FK-KMK Kembangkan Sustainability Bisnis Produk Lidah Buaya untuk Populasi Terdampak HIV

FK-KMK UGM. Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini melaksanakan program pendampingan bertajuk “Penguatan Sustainability Bisnis Produk Lidah Budaya untuk Mengurangi Kerentanan Ekonomi pada Populasi Terdampak HIV.” Kegiatan yang diketuai oleh dr. Yanri Wijayanti S., Ph.D, Sp.PD-KPTI ini merupakan lanjutan dari proyek serupa yang telah dilaksanakan tahun lalu. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkuat kemandirian ekonomi melalui pengembangan produk berbasis lidah buaya bagi individu yang terdampak HIV. Sabtu, 15 Juni 2024 tim pengabdian FK-KMK melakukan monitoring pelaksanaan program pengabdian ini.

Program pengabdian masyarakat ini melanjutkan hasil dari kegiatan sebelumnya, yang telah menghasilkan produk-produk seperti skincare, selai, sirup, dan makanan berbentuk agar dari lidah buaya. Pada tahun ini, fokus kegiatan dialihkan kepada pengembangan produk lidah buaya lainnya serta budi daya lidah buaya secara mandiri. Tim juga memberikan pendampingan dalam hal packaging produk, pembuatan business plan, dan strategi penjualan. Upaya ini mencakup pemanfaatan media online sebagai platform untuk memasarkan produk, guna meningkatkan visibilitas dan daya saing di pasar.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini berkolaborasi dengan tiga organisasi berbasis komunitas (CBO) yang aktif di bidang HIV, yaitu Yayasan Vesta, Yayasan Kebaya, dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Menoreh Plus. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan bahwa program ini tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi populasi yang terdampak. Melalui kolaborasi ini, tim pengabdian masyarakat dapat mengakses jaringan dukungan dan pengetahuan lokal yang sangat penting untuk keberhasilan program.

Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 8 yang mengedepankan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta nomor 17 yang berfokus pada kemitraan untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan potensi produk lidah buaya dan membangun kapasitas ekonomi komunitas yang terdampak, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi kerentanan ekonomi mereka dan memperkuat ketahanan ekonomi komunitas.

Kegiatan ini merupakan contoh konkret dari upaya akademisi dalam mendukung pemberdayaan ekonomi melalui pendekatan berbasis komunitas. Tim Pengabdian Masyarakat UGM berharap bahwa keberhasilan program ini akan menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan, serta berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan ketimpangan ekonomi bagi populasi rentan. (Reporter: Resha Ayu/Editor: Putri)