Pekanbaru, 8 September 2024 – Persatuan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) sukses menggelar pertemuan ilmiah tahunannya di Hotel Pangeran Pekanbaru. Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 6 hingga 8 September 2024, ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari workshop, sidang organisasi, hingga simposium dengan tema utama “Enhancing Integrated Infectious Disease Management Through The Emphasis On Accurate Laboratory Diagnosis And Sustained Surveillance”.
Simposium yang dibuka oleh Ketua Umum PAMKI, Prof. dr. Anis Karuniawati, Ph.D, Sp.MK(K), dan Ketua Kolegium, Prof. dr. Tri Wibawa Ph.D Sp. MK (K), menyajikan berbagai topik menarik seputar pengelolaan penyakit menular, seperti kemandirian alat kesehatan, manajemen infeksi MDR, pencegahan infeksi terkait tindakan bedah, dan terbaru mengenai pengelolaan tuberkulosis. Selain itu, peserta juga diajak untuk mendalami topik bakteri fastidious dan penyakit infeksi jamur. Salah satu sorotan utama adalah diskusi mengenai penerapan teknologi khususnya bidang molekuler dalam mendiagnosis penyakit menular. Para ahli optimis bahwa teknologi ini dapat mempercepat proses diagnosis dan meningkatkan akurasi hasil, sehingga penanganan pasien dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Selain itu, peserta juga membahas pentingnya kemandirian alat kesehatan dalam mendukung diagnosis yang akurat. Beberapa peserta menyoroti potensi pengembangan alat-alat produksi lokal yang berkualitas tinggi, serta pentingnya kerjasama antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam acara gala dinner yang meriah yang bertema Melayu Cultural Night, perwakilan PAMKI dari berbagai daerah menampilkan pertunjukan seni yang memukau. PAMKI Jogja berhasil meraih prestasi membanggakan dengan meraih juara 2 nasional dalam kategori video penampilan seni daerah pilihan juri. Tidak hanya itu, Departemen Mikrobiologi FKKMK UGM yang merupakan salah satu tim PAMKI cabang Jogja juga berhasil lolos dari beberapa stafnya untuk mempresentasikan hasil penelitian dalam kategori oral dan poster. Untuk kategori presentasi oral, dua staff yang lolos mempresentasikan hasil penelitian timnya yang diwakili oleh Ayu Rahayu S.Si., M.Si dan dr. Farida Nur O, M.Biotech, sedangkan dari kategori presentasi poster, dua staff yang berhasil mewakili departemen yaitu dr. Domas Fitria, Sp.MK dan dr. Edwin Widyanto, PhD., SP.MK. Selain itu 19 orang residen juga berhasil mempresentasikan hasil case reportnya dipertemuan ilmiah tersebut. Prestasi gemilang lainnya diraih oleh dr. Yunico, residen PPDS Mikrobiologi Klinik Yogyakarta, yang berhasil meraih penghargaan best poster diajang bergengsi tersebut dengan judul poster Staphylococcus aureus and Bacitrasin Resistant Streptococcus pyogenes in Ecthyma and Cellulitis Patient: a case report.
Pertemuan ilmiah PAMKI ini menjadi ajang yang sangat penting bagi para ahli mikrobiologi klinik untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, kolaborasi dan inovasi terbaru dalam bidang mikrobiologi sehingga mendukung SDG’s nomor 9 infrasturktur, industri dan inovasi dan nomor 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. Melalui simposium ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dan mendukung SDG’s nomor 3 yaitu kehidupan yang sehat dan sejahtera, khususnya dalam bidang diagnosis dan pengelolaan penyakit menular. Dengan semakin majunya teknologi dan semakin eratnya kolaborasi antar berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi saat ini. (Kontributor: Ayu R, Dian A/Departemen Mikrobiologi)