Teman Sebaya Pengaruhi Perilaku Kesehatan Reproduksi

FK-KMK UGM. Teman sebaya terbukti sebagai faktor paling dominan dalam memengaruhi perilaku kesehatan reproduksi Remaja. Paparan ini diungkapkan, Endang Triyanto, S.Kep., NS., M.Kep., Selasa (3/9) di Auditorium gedung Pascasarjana Tahir Foundation, saat menjalani sidang ujian terbuka program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.

Perilaku berisiko seksual banyak dilakukan remaja saat masuk masa pubertas. Latar belakang remaja melakukan perilaku berisiko seksual sangat kompleks dan beragam. “Tidak adanya instrumen untuk mengukur faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan reproduksi remaja yang komprehensif mengakibatkan kasus kesehatan reproduksi selalu tinggi,” ungkapnya.

Melalui penelitiannya, Endang Triyanto berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan reproduksi remaja, serta menghasilkan instrumen yang komprehensif tentang faktor–faktor perilaku kesehatan reproduksi remaja berdasarkan eksplorasi yang diperoleh. Selain itu, dirinya juga berupaya untuk mengidentifikasi hubungan antar faktor-faktor perilaku kesehatan reproduksi remaja tersebut dari konstruk teori baru yang dihasilkan.

Penelitian yang dilakukan selama 1 tahun pada 463 remaja usia 10-19 tahun di wilayah Banyumas ini menghasilkan beberapa temuan  faktor risiko dalam tataran mikrosistem, mesosistem, dan makrosistem. Pertama, mikrosistem yang merupakan faktor internal remaja, seperti: usia pacaran terlalu dini, norma negatif yang dianut, ketidakberdayaan remaja, pengetahuan kesehatan reproduksi rendah, kebiasaan berisiko, dan gaya hidup bebas.

Kedua, mesosistem yang merupakan interaksi remaja dengan keluarga maupun teman sebaya. “Tugas perkembangan keluarga yang tidak terpenuhi serta pengaruh negatif teman sebaya juga mampu menjadi pemicu faktor risiko,” imbuh Endang Triyanto.

Ketiga, makrosistem yang juga disebut tingkat ekosistem, memiliki cakupan lebh luas dalam memengaruhi perilaku remaja. Seperti tidak adanya kontrol atau ketidakpedulian dari masyarakat sehingga memicu remaja bebas bergaul tanpa mempedulikan norma masyarakat yang berlaku.

Endang Triyanto merupakan lulusan Doktor UGM ke-4.531 dengan promotor Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, Msi., PhD. Sebelumnya, Doktor baru FK-KMK UGM yang juga dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ini juga telah menempuh pendidikan Ners di Program Studi Ilmu Keperawatan FK-KMK UGM tahun 2005, dan jenjang Magister di Universitas Indonesia tahun 2010.  (Wiwin/IRO)