Tantangan Mewujudkan Wok Life Balance

FK-KMK UGM. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan dalam bekerja. Hal ini disampaikan oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D dalam Seminar Rabuan yang diadakan oleh Health Promoting University Universitas Gadjah Mada yang bekerjasama dengan FK-KMK UGM dan ISHPE (Health Society on Health Promotion and Education) pada Rabu (28/9) dengan judul “Promoting Work-Life Balance:  Worksite Health Promotion Challenges and Strategies”.

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting ini juga mendatangkan pembicara lain yang ahli di bidangnya. Tri Wulida Afrianty, S.Sos, M.Si., M.HRM., Ph.D dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya hadir dengan membawa diskusi terkait faktor yang mempengaruhi work-life balance. “Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan misalnya workload, working hours, dan teknologi. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan pekerjaan adalah marital status, umur, emosi, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Pembicara selanjutnya, Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes., dari Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PPPKMI membawakan paparan mengenai Promosi Kesehatan. “Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka,” ungkapnya.

“Untuk menciptakan keseimbangan dalam bekerja, meningkatkan dukungan atasan, serta menumbuhkan employee engagement, organisasi sektor publik dapat menyusun serangkaian kebijakan seperti revitalisasi implementasi Program Coaching and Counseling,” papar M. Agus Priyanto, SKM., M.Kes selaku pembicara dari Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan DIY.

Dari paparan masing-masing pembicara dapat ditarik kesimpulan bahwa seimbang tidak harus sama. Manajemen stres dan kebijakan masing-masing perusahaan memberikan pengaruh berbeda dalam keseimbangan pekerjaan dan kehidupan bagi setiap individu. (Nirwana/Reporter)