Success Story: Mahasiswa Kedokteran FK-KMK UGM Mengikuti Student Conference di Nepal

FK-KMK UGM. Mahasiswa S1 Pendidikan Kedokteran angkatan 2021 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) meraih juara 3 dalam East Asian Medical Students Conference Competition Nepal 2023. Mereka adalah Muhammad Rizqi Tri Nafi’an, Imtiyaz Hafizah Zahra, Danindra Ario Wiryawan, dan Qonita Jayanti Wijayatno yang tergabung dalam Divisi Science di AMSA (Asian Medical Student Association) UGM.

Sebelum berangkat ke Nepal, tim yang diketuai oleh Rizqi ini menjalani seleksi di Indonesia dalam Pre Conference Competition EAMSC 2023. Dalam seleksi ini, mereka harus bersaing dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam seleksi PCC ini, Rizqi dan kawan-kawan berhasil meraih juara 2 dan menjadi salah satu tim yang mewakili Indonesia. Namun, keempat anggota tim tidak bisa hadir seluruhnya karena aturan dari panitia mengharuskan hanya ada 3 penampil saat presentasi. Akhirnya mereka berdiskusi dengan dosen pembimbing mengenai siapa yang harus berangkat ke Nepal.

Mereka mengaku, motivasi untuk ikut dalam EAMSC 2023 ini karena ingin belajar, menambah pengalaman, dan menghasilkan karya selama kuliah. “Dari awal memutuskan untuk kuliah di sini, saya ingin kehidupan kuliah tidak sekadar belajar sesuai kurikulum saja,” jelas Indra.

Rizqi menjelaskan bahwa konsisten adalah kunci keberhasilan mereka. “Karena kami masing-masing punya kesibukan, kami membuat jadwal dan deadline pengerjaan karya. Sebisa mungkin kami berusaha mematuhi jadwal dan deadline yang telah kami buat. Kami juga melakukan pembagian tugas, tapi tetap diskusi bersama untuk menyatukan pikiran,” tambahnya.

Nita mengaku bahwa dalam pengerjaan karya ini, tujuan yang jelas harus dimiliki oleh masing-masing anggota. Tujuan bermanfaat sebagai pengingat ketika sedang merasa jenuh, bahwa kami masih harus berusaha untuk mencapainya,” terang Nita.

Meski memiliki tim yang kompak dan ambisius, proses perjalanan hingga sampai di Nepal tidak selalu mulus. Jadwal kuliah yang saling bertabrakan membuat mereka harus memutar otak dan berusaha lebih keras dalam menyelesaikan karya.

Bertemu dengan para delegasi dari negara lain membuat mereka merasakan pengalaman menarik yang tak terlupakan. “Awalnya sempat nervous karena tempat presentasi sangat besar, tapi bisa presentasi di depan banyak orang itu menjadi pengalaman berharga bagi kami,” ungkap Imtiyaz. Rizqi menambahkan bahwa dirinya sangat nyaman selama berada di Nepal karena mendapatkan sambutan yang baik. Bahkan, antara panitia dan peserta tidak terasa ada jarak karena semuanya bisa berbaur.

Sebagai tim yang kompak, keempat anggota tim setuju bahwa ikut serta dalam lomba membuat mereka bisa mencoba hal baru dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Nita menambahkan bahwa untuk bisa berkembang, kita harus stay curious terhadap hal-hal baru di sekitar.

Partisipasi dalam konferensi EAMSC Nepal 2023 menunjukkan dorongan untuk belajar di luar kurikulum formal yang mendukung upaya mencapai pendidikan yang lebih bermakna dan beragam. Hal ini sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 mengenai Quality Education yang bertujuan untuk memastikan akses yang setara terhadap pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi semua orang. (Nirwana/Reporter:Editor/Dian Asti).