[slideshow_deploy id=’12193′]
FK-UGM. Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Pendidikan Sub Spesialis harus berdaulat agar mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. “Pendidikan dokter Sub Spesialis harus memiliki profesionalisme yang kompetitif tidak hanya regional tetapi juga tingkat nasional maupun internasional”, papar ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), Dr. dr. Kiki Lukman., M.Med.Sc., SpB.KBD., FCSI., Rabu (24/8) saat menghadiri workshop pendidikan sub spesialis di ruang rapat senat selatan gedung KPTU lantai 2 Fakultas Kedokteran UGM.
Pergeseran kebutuhan dokter spesialis ke dokter sub spesialis menuntut peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karenanya akuntabilitas dalam proses pendidikan menjadi poin penting bagi institusi pendidikan.
“Akuntabilitas dalam proses pendidikan adalah sangat penting. Skills memang harus, tetapi jangan lupa sisi akademis penting, itulah yang membedakan antara pendidikan Spesialis dan Sub Spesialis yakni mengenai kemampuan penalaran atau logikanya,” terang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UGM, Prof. dr. Iwan Dwi Prahasto, M.Med.Sc., PhD., saat memaparkan materi mengenai arah dan kebijakan pendidikan Sub Spesialis di UGM.
Workshop yang berlangsung selama satu hari ini dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, SpB(K)Onk., dan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., PhD., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. dr. Adi Utarini, MPH., MSc., PhD., Ketua LAMPTKes, Dr. Soetrisno, Ketua TKP PPDS FK UNAIR, Ketua Kolegium Bedah, Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak, Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, Ketua Kolegium Anestesiologi, dan seluruh pengelola program pendidikan Sub Spesialis di Fakultas Kedokteran UGM.
Perubahan sistem pendidikan dan perubahan kurikulum selalu dilakukan seiring dengan perubahan kebijakan di tingkat nasional serta sejalan dengan perkembangan terbaru di bidang pendidikan kedokteran. Dalam mengatisipasi perubahan ini menuntut Fakultas Kedokteran UGM untuk terus secara kreatif mengembangkan dan menyusun kurikulum pendidikan yang baik dan bermutu.
Fakultas Kedokteran UGM saat ini mempunyai 25 program pendidikan Sub Spesialis. Dengan adanya workshop ini diharapkan mampu mengembangkan pelaksanaan kegiatan pendidikan di masing-masing prodi sub spesialis Fakultas Kedokteran UGM. Pertama, meningkatkan pemahaman kebijakan dan prosedur pendidikan. Kedua, mampu mengidentifikasi best practice pengelola program pendidikan Sub Spesialis dalam mengembangkan prodi. Ketiga, menyusun rencana kerja untuk mengembangkan program pendidikan Sub Spesialis di Fakultas Kedokteran UGM. (Wiwin/IRO)