FK-KMK UGM. Status kesehatan berhubungan erat dengan makanan dan nutrisi yang dikonsumsi. Tren penyebab kematian di dunia kini telah berubah dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung iskemik, stroke, dan diabetes yang sebagian besar disebabkan karena adanya perubahan pola konsumsi makanan.
Pungkas Bahjuri Ali, S.TP., MS., Ph.D selaku Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas) dalam Summer Course 2024 menyampaikan perubahan status demografi seperti adanya penuaan populasi menjadi isu krusial bagi ketahanan pangan dan kesehatan. Hal ini karena pengaruhnya pada pola konsumsi makanan masyarakat.
Pungkas menyatakan dalam paparan bertajuk “The National Government’s Role in SDG Achievement in the Food Security and Health Status Sector”, terdapat beberapa tantangan dalam menyelaraskan ketahanan pangan dan kesehatan di Indonesia. Tantangan tersebut meliputi rendahnya ketersediaan pangan di beberapa wilayah Indonesia dan tingginya biaya untuk mendapatkan makanan yang bernutrisi.
Penyebab malnutrisi di suatu wilayah sangat kompleks dan beragam. Ketersediaan pangan, perilaku, pola asuh dari ibu, ketersediaan sumber air dan sanitasi, hingga aspek agrikultur dan keuangan mempengaruhi permasalahan di bidang gizi kesehatan.
Dalam penyelesaian permasalahan tersebut, perlu untuk memilih prioritas penanganan permasalahan dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada. “Kebijakan yang dibuat harus disesuaikan dengan lokasi dan kondisi terkini,” tutur Pungkas.
Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi dalam bentuk rencana jangka panjang dan jangan menengah untuk mencapai penyelesaian masalah ketahanan pangan dan kesehatan. Pungkas menuturkan bahwa penyelesaian ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga melibatkan berbagai sektor seperti pertanian, pendidikan, dan pekerjaan umum.
Strategi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDGs nomor 2 yaitu mengenai memberantas kelaparan. Transformasi sistem pangan yang holistik, multisektor, dan terhubung satu sama lain diperlukan untuk mencapai target ini.
Summer Course 2024 dengan tema “Nourishing Futures: Exploring the Intersection of Food Security and Health Status” ini dilaksanakan selama 2 minggu mulai 19 Juni hingga 28 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara FK-KMK dengan fakultas lain yaitu Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Farmasi. (Fauziah/Reporter)